Friday, April 16, 2010

A Video of Information Flow in Organization - Organizational Communication Assignment




Andriani - Aldo Nuari I - Etika Citra Sari - Eunike Lady A - Maria Anneke - Stephanie Cynthia - Yohanes Christ H

Wednesday, April 07, 2010

PERSONAL Curriculum Vitae

Name: Samuel Yohanes Christ Hasibuan

Place / Date of Birth: Jakarta, 29th July, 1989

Gender: Male

Marital Status: Single

Religion: Christian - Charismatic

Interests: Dance, Photography


Mobile Phone: +628998347797
E-mail : yoha_chriz@yahoo.com / yohanes.ch@2007.lspr.edu
Personal blog: http://yohaneschristhasibuan.blogspot.com/
Facebook: Yoha Chriz


FORMAL EDUCATION

Junior High School
SLTP BUDHAYA III, St. Agustinus, Buaran 2001 - 2004

Senior High School
SMAN 71, Duren Sawit 2004 - 2007

Undergraduate Program
The London School of Public Relations – Jakarta 2007 – present
Majoring in Mass Communication


ACHIEVEMENTS

Certificate of Accomplishing Advance 4 – LIA Galaxy, Bekasi
Certificate of City & Guilds English For Business Level 2
Certificate of LCCI Marketing Level 2
Certificate of City & Guilds TV Production


NON-FORMAL EXPERIENCE

* Volunteer in STARDUST Theatre - London School 5th Theatre Festival 2010

DANCE
* Restoration Dancer
* Backstreet Dwarves (Dancer) - Snow White and the
Other Seven Dwarves (English Division Production -
LSPR)
* Street Dancer on Making The Step - TV Production
(LSPR - MC11 -2B)


COMMITTEE

YOURS (Youth Restoration) - Head of Creative Division

Analisis Fungsi-Fungsi Partai Politik Terhadap PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P)

PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P)

Fungsi – Fungsi Partai Politik

1. Sosialisasi Politik, mentransmisikan budaya politik dalam rangka pembentukan sikap dan orientasi anggota masyarakat sebagai warga Negara (Pendidikan Politik).

2. Rekruitment Politik, seleksi dan pemilihan serta pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistim politik pada umumnya, dan pemerintahan secara khusus.

3. Partisipasi Politik, sarana kegiatan bagi masyarakat dalam mempengaruhi proses pembentukan pemimpin pemerintahan melalui pemilu dan pembuatan atau pelaksanaan kebijakan pemerintahan.

4. Artikulasi Kepentingan, merumuskan dan selanjutnya meyalurkan berbagai ragam pendapat, aspirasi, maupun kepentingan masyarakat kepada pemerintah.

5. Agregasi Kepentingan, mengolah dan memadukan berbagai tuntutan dan dukungan masyarakat untuk disalurkan kepada pemerintah.

6. Komunikasi Politik, menghubungkan antara arus informasi dari pihak pemerintah kepada masyarakat atau sebaliknya


ANALISIS

1. Sosialisasi Politik
 Sosialisasi politik sudah terlaksana karena ideologi politik partai sudah demikian matang sehingga konsep yang disosialisasikan juga jelas. PDIP sebagai partai nasionalis yang berideologikan marhaenisme, sebenarnya tidak perlu melakukan sosialisasi besar-besaran lagi. Partai ini diuntungkan dengan namanya yang telah begitu besar dalam kancah perpolitikan Indonesia.
 Prioritas pendidikan politik saat ini adalah :
1. kader partai;
2. Anggota partai;
3. Masyarakat
 PDIP telah melaksanakan pendidikan politik khususnya terlihat pada kader dan anggota partai, yang aktif dalam pengusungan pemimpin daerah (bupati, walikota, dsb). Sedang, untuk pendidikan politik bagi masyarakat, PDIP melakukannya dengan merekrut massa, terlihat dalam setiap kampanye yang diadakan. Massa dalam hal ini, siap untuk mendukung partai besar ini.

2. Rekruitment Politik
 (dalam kasus PDIP terdapat susunan struktur organisasi)
 PDIP merekrut individu-individu yang kompeten serta berpengalaman atau dianggap mampu dalam mengemban tugas kepartaian, serta menjunjung tinggi nilai nasionalis yang demikian kental pada tubuh partai ini. Atau dengan kata lain, mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai. Sehingga partai juga turut memperluas partisipasi politik.
 Dikutip dari salah satu media, Pramono Anung menjelaskan bahwa tidak ada pengajuan nama untuk calon menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid dua. "PDI Perjuangan tidak pernah mempunyai budaya untuk mengusulkan nama."
 Untuk memilih ketum mulai dari tingkat cabang. Mereka memutuskan dalam forum konferensi cabang untuk menentukan calon ketua umum yang diusung cabang yang bersangkutan. Sejak itu, proses dilanjutkan di konferensi daerah yang berlangsung di tingkat provinsi. Sistem yang dianut partai bukanlah Keputusan orang per orang sebagai perwakilan, melainkan keputusan bersama di tingkat cabang ataupun provinsi.

 Namun menurut kelompok kami, proses penjaringan calon ataupun kaderisasi yang dilakukan oleh partai selama ini belum efektif, mengingat calon yang dipasang oleh partai belum tentu merupakan pilihan hati rakyat. Tetapi sejauh si calon dianggap kompeten serta mampu membuktikan kinerjanya, maka tidaka ada yang perlu ditakutkan.

3. Partisipasi Politik
 Komunikasi politik yang ada di Indonesia secara umum tidak bisa dinilai efektif mengingat rendahnya pendidikan masyarakat dan pemahaman yang rendah akan politik, sehingga political willnya tidak jelas. Partisipasi politik harus difasilitasi dengan komunikasi politik yang baik, penilaian yang baik dan hubungan yang sinergis antara partai dengan masyarakat. Jika tidak partisipasi tidak akan pernah ada. Beberapa kendala yang dihadapi adalah rendahnya pendidikan masyarakat (karena biasanya tingkat pendidikan yang tinggi akan meningkatkan partisipasi masyarakat). Untuk itu PDI-P, melalui program-program dan arah politik, PDI Perjuangan terutama diarahkan guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, akuntabel, transparan, tapi sekaligus efektif. Penyudahan praktek KKN dan berbagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang diikuti oleh perjuangan untuk mewujudkan adanya supremasi dan tegaknya hukum, pembagian dan pembatasan kekuasaan yang memungkinkan berjalannya prinsip checks and balances, dan berjalannya pengawasan politik dan sosial merupakan agenda-agenda pokok PDI-P yang harus diwujudkan oleh setiap kader dan anggota partai.
 Sebagai contoh, mengkaji hasil Pemilu Pilpres 2009 yang memenangkan SBY-Boediono, berbagai pihak dan sejumlah pengamat politik menentang rencana koalisi PDI Perjuangan ke pemerintah. Menurut mereka, dengan merapatnya partai yang selama ini menjadi partai oposisi pemerintah, fungsi check and balances dalam pemerintahan yang baru akan sulit terjadi.

4. Artikulasi Kepentingan
 Tidak hanya masyarakat saja yang dapat menyampaikan aspirasinya kepada partai. Sebagai contoh, DPP memanggil seluruh unsur pimpinan DPD untuk menyampaikan aspirasi mereka dan kader serta simpatisan terkait sikap partai, dalam hal menjadi oposisi atau koalisi, terkait kemenangan SBY-Boediono. Selama ini PDI-P dinilai sebagai partai “wong cilik” yang berbasis kedaulatan rakyat, dan kadangkala terbukti pernyataan itu benar, dan kadang tidak.



5. Agregasi Kepentingan
 PDI-P sebagai saluran aspirasi masyarakat, beberapa kali telah melaksanakan fungsinya ini. Sebagai contoh, tuntutan masyarakat mengenai keterbukaan informasi yang digodok sebagai RUU KIP (Keterbukaan Informasi Publik) yang berhasil menjadi UU, adalah berkat pengajuan dari partai ini. Kemudian tuntutan publik terkait pengusutan kasus Bank Century, PDI-P membentuk Tim Independen Kasus Bank Century. Serta Fraksi PDI Perjuangan yang menginisiasi pengguliran hak angket kasus Century juga turut membuktikan bahwa PDI-P menyalurkan aspirasi publik.

6. Komunikasi Politik
 Komunikasi dalam tubuh partai dianggap seimbang, tidak hanya menerapkan downward communication (dari tingkat tertinggi hingga ke masyarakat) tetapi juga upward communication (dari masyarakat hingga tingkat tertinggi partai).
 Salah satu tugas parpol adalah menyalurkan aneka pendapat yang berkembang di masyarakat. Usul kebijakan ini dimasukkan dalam program partai untuk diperjuangkan atau disampaikan kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum, dengan demikian tuntutan dan kepentingan masyarakat tersampaikan. Sedang di lain pihak partai politik juga berfungsi untuk memperbincangkan dan menyebarluaskan rencana/kebijakan pemerintah. Sehingga terjadi arus informasi serta dialog dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Namun, PDI-P tampaknya masih terlihat samar dalam menjalankan fungsi ini. Memang dalam komunikasi dari bawah ke atas, jelas terbukti kebenarannya, melalui aspirasi mayarakat yang tersalurkan, meskipun belum terealisasi semua dan secara sempurna. Sedangkan, dalam komunikasi dari atas ke bawah, tidak terlalu terlihat.


7. Pengatur Konflik
  Di alam demokrasi, persaingan dan perbedaan dalam masyarakat adalah hal yang wajar. Partai politik berusaha untuk mengatasi jika suatu saat sampai terjadi konflik. Peran PDI-P dapat terlihat sekali dalam proses penyelesaian kasus Bank Century, dengan inisiasi pengajuan hak angket yang diikuti fraksi partai lain, serta pembentukan Tim Independen Kasus Bank Century. Jelas PDI-P ingin menengahi dan mengusut tuntas kasus yang banyak menyita atensi publik, tidak seperti proses hukum yang dilakukan Polri dan Kejaksaan Agung dinilai belum menyentuh para pengambil kebijakan.


STRUKTUR ORGANISASI PARTAI

Susunan pengurus DPP PDI PERJUANGAN berdasarkan hasil Kongres II PDI PERJUANGAN periode 2005-2010, tertanggal 31 Maret 2005, sebagai berikut :
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Deperpu PDIP): HM Taufiq Kiemas
Ketua Umum : HJ. Megawati Soekarnoputri
Sekretaris Jendral : Ir. Pramono Anung W.
Wakil Sekjen Bidang Internal : Mangara M. Siahaan
Wakil Sekjen Bidang Eksternal : Agnita Singedekane Irsal
Wakil Sekjen Bidang Fungsi Pemerintahan : Sutradara Gintings
Bendahara : Philip Widjaja
Wakil Bendahara Bidang Dana : Daniel Budi Setiawan
Wakil Bendahara Bidang Inventarisasi Kekayaan : NGA. Sukma Dewi Djakse

Bidang Internal
Ketua Bidang Politik dan Pemenangan Pemilu : Tjahjo Kumolo
Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi : Suwarno
Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi : Alexander Litaay
Ketua Bidang Sumberdaya dan Dana : Murdaya Poo
Ketua Bidang Hubungan Masyarakat & Media : Panda Nababan


Bidang Eksternal
Ketua Bidang Pemuda Mahasiswa & Olahraga : Maruarar Sirait
Ketua Bidang Buruh Tani & Nelayan : Jacob Nuwawea
Ketua Bidang Usaha Kecil Menengah & Koperasi : Ir. Mindo Sianipar
Ketua Bidang Agama & Kerohanian : Prof.Dr.Hamka Haq
Ketua Bidang Organisasi Kemasyarakatan : Dudhie Makmun Murod
Ketua Bidang Informasi & Komunikasi : Ir. Daryatmo Mardiyanto
Ketua Bidang Lingk Hidup & Pengabdian Masyarakat : Sonny Keraf
Ketua Bidang Perempuan dan pemberdayaan Masyarakat: Puan Maharani

Bidang Fungsi Pemerintahan
Ketua Bidang Keamanan dan Pertahanan: Theo Syafei
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat : Adang Ruchiyatna
Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan : Ir. Emir Moeis
Ketua Bidang Luar Negeri : Dr. Arief Budimanta
Ketua Bidang Dalam Negeri / Otonomi Daerah : Ir. Sutjipto
Ketua Bidang Hukum & Hak Azasi Manusia : Firman Jaya Daeli

Pada tanggal 25 April 2005, kepengurusan DPP PDI Perjuangan hasil Kongres II PDI Perjuangan dilaporkan ke Departenmen Kehakiman dan HAM dan pada tanggal 30 Mei 2005 Menteri Hukum dan HAM menerbitkan surat keputusan nomor : M-01.UM.06.08 Tahun 2005 yang menerima perubahan kepengurusan dan AD-ART hasil Kongres tersebut.

TV Production Proposal - 1001 INDONESIA

Post Production and Editing

Title of TV Program : 1001 INDONESIA

Type of Program : Monologue

Duration : 25 minutes

Production Situation : Three Cameras

Name of Students :
  - Ashani Aryanti 2007110503
  - Dea Lestari 2005090793
  - Edo Diputra 2007110089
  - Eunike Natalia 2007110384
  - Felicia Yosephine 2007110267
  - Yohanes Christ Hasibuan 2007110954



CONTENT

1. Background
 INDONESIA is the country which having tons of different cultures. In reference of that, we would like to introduce you to the cultures that Indonesia had for about thousands of years ago, by producing this education cultural TV program. We will talk about everything relates to the cultures that every provinces in Indonesia had. From the traditional building, clothing, dance, food, music, musical instruments, and many more to surprise you. Each Episode will offer you an informational knowledge about something digger than you have ever know or maybe you have not, about the cultural details that we are going to show. Most of us knowing a tourism spot for only the recreational places, shopping centre, etc. But do we have known the history of the traditional buildings there? Do we have any idea how the cultures and habits of local people? So please introduce 1001 INDONESIA as an education cultural TV Program that will expose the Indonesian cultures from A to Z.

2. Title
1001 Indonesia

3. Audience
Gender : Male - Female
Age : 18 - 30
S.E.S : B+, A
Occupation : Travelers, Students, Workers
Lifestyle : Travelers, Adventurers, and Pleasure Hunters

4. Message
    Benefits: - Introduces Indonesia for tourism purpose
                  - Digging more about Indonesia, especially the traditional side of this famous island

    Emotional Impact: - Rising the spirit of nationalism for Indonesian
                                - Loving our own culture

5. Tone and Style
    Tone: Educative Cultural Program
    Style: Monologue and VT

6. Structure
    Scene Diagram is attached
    Production Crew: 6 Persons
- Producer : Felicia Yosephine
- Director : Eunike Natalia
- Floor director : Dea Lestari
- Director of Photography (For VT) : Yohanes Christ H
- Cameramen : Felicia Yosephine
  Yohanes Christ H
- Art Director : Ashani Aryanti
  Dea Lestari
- Switcher : Edo Diputra
- Lighting : Edo Diputra
- Script Writer : Ashani Aryanti
  Dea Lestari
  Eunike Natalia
- Editor : Felicia Yosephine
  Yohanes Christ H
- Host : Dimas Akira

7. Script
Concept:
The host will be sitting on the bar chair in the middle of the small stage flanked by the plats soft lighting and soft instrumental music for back sound.
Duration: 20 minutes
Type of program: Monologue

Script

Opening Bumper (00:00:27:06)
Consist of oldies moving pictures of flowers that represent the beauty of Indonesia. It is showed in a classic brown color elegantly. In addition, titles that show the elegance of Indonesia are shown up one by one with a dissolve transition. Then the background of this program title “1001 INDONESIA” came at last, in a gold color that shows the glory of this magnificent country. Supported by the groovy cultural music - adding the ambience of Indonesia itself. The images and the music fade. The host is already standing by on camera and start the show.

Cut 1: Host (00:00:39:05)
Hello good afternoon everybody // I’m so glad to be here // Now I’m going present you the program / that will inform / and take you to know better / about the cultural side of the provinces in Indonesia // for this episode I’ll guide you to know better about Bali // As we know / Bali is known as The Island of Gods // it is the most visited recreation place by tourists all over the world / never sleeps night life / and the mystical place with a great art // And now / I’m going to take you to the other part of Bali // My name is Dimas Akira / welcome to 1001 Indonesia/ and let’s begin the trip//
View Back Point (00:00:58:03)

Cut 2: Host (00:00:17:07)
Now let’s begin from the structural of the Balinese traditional house / and the function of each sections // there are Bale Jineng / Bale Loji / Bale Pawaregan / Kori Agung / Bale Wantilan / Bale Aling-Aling / and many things will surprise you//
Insert VT (00:07:04:23)
About the section of the Balinese traditional house and the explanation of them by the narrator

Bumper (00:00:05:00)
Cut 3: Host (00:29:07)
Thank you for staying with us here // well / apparently / as we know based on the video / there are differences of each section of the house / and the philosophy behind it / such as the “Trihita Karana” / which represents the harmony between humans and Gods // there are different areas for each activity // that’s pretty interesting / isn’t it??// after the video about the house / the next video is going to talk about the traditional Balinese clothing // and check this one out //
Insert VT (00:02:30:10)
About the detail of the Balinese traditional clothing and the explanation of them by the narrator




Bumper (00:05:00)
Cut 4: Host (00:00:23:04)
Beside all those videos before / we still have another video about the culture of Bali / this one will tell us about Balinese traditional dance / such as Topeng Panca / Wayang Wong / Rejang / Kecak / and many more / which are usually performed after religious ceremonies / And hopefully there will be no more country will claim / Indonesian traditional dances / as their own anymore/

Insert VT (00:01:23:08)
About the variety of the Balinese traditional dances and the explanation of them by the narrator

Bumper (00:05:00)
Cut 5: Host (00:00:17:06)
Wow // what a beautiful move from those dancers / it is full of detail // and let’s we walk to another video // this one is not less interesting than Balinese dance // yup…we talk about the traditional musical instrument // watch this //
Insert VT (00:01:28:15)
About the part of Balinese traditional Musical Instruments and the explanation of them by the narrator.

Bumper (00:00:05:00)
Cut 6: Host (00:00:14:09)
There are also traditional ceremonies / surrounded with magic and spiritual side // You also could find famous statues and masks in Bali / one of them is called Ngaben Ceremonial Statues/ do you want to know better? // let’s see the video //
Insert VT (00:03:26:17)
About the part of the traditional Balinese statues and explanation of each part from narrator.

Bumper (00:00:05:00)
Cut 7: Host (00:00:39:06)
As time goes by // 20 minutes have passed // I don’t think it’s enough to learn / and get know more all about culture of a region in Indonesia // but I hope / with this program / we all well informed / and get to know closer about our culture / especially for Indonesian / for those of you / who have not satisfied / I suggest you to visit Bali / and find out what else in there / then you can describe Bali on your own //
Have a great weekend / my name is Dimas Akira // I’ll see you next week / with the other interesting place in Indonesia / and its culture / only on this program / 1001 Indonesia / Dimas Akira signing off the air / bye //

Closing Bumper (00:00:27:06)
Bumper + Credit title, along with the music

8. Treatment

Synopsis (Short Narrative)
 In this Episode, 1001 INDONESIA will show you the culture of Bali. This famous island is a legend for tourism, not only for Indonesia but also worldwide. Known as The Island of Gods, Bali is the most visited recreational place by tourists all over the world. Don’t you feel curious about Bali, about what is inside this island, the beautiful detail of the buildings, clothing, dances, or even the mystic religious ceremonies? Everything relates to the culture and traditional stuffs of Bali will be exposed to you in 1001 INDONESIA.

How to treat the message?
This 1001 INDONESIA, education cultural TV program, will expose the cultural side of INDONESIA, as the country with tons of diversity. In this Episode, we will show the viewers about Bali, the Island of Gods which full of mystical and spiritual things. At the beginning to the end, the host will do monologue and show the audiences all the VT(s) that we have prepared. The VT(s) themselves are containing the inside of Bali, from the traditional house, clothing, masks, dances, and also statues. All these stuffs will do make you curious, to know more about Bali• VT(s) Type: Documentary

VT LIVE Production
Graphics: -
Light Effects: -
Super Impose: -
Music Illustration: Balinese Instrumental Music
Sound Effects: VO by Narrator Graphics: Opening Scene, Bumper, Closing Scene
Light Effects: Dim Light, with Filter
Super Impose: Subtitle of the HOST name, title of program
Music Illustration: Balinese Music
Sound Effects: Balinese Instrumental Music

• Budgeting
Research : Rp 131.500
Tools Renting
Camera : Rp 500.000
Microphone : Rp 100.000
Lighting : Rp 90.000

Administration : Rp 280.000
Accommodation : Rp 148.500
Cassette : Rp 174.000
 --------------------
  Rp 1424000




ATTACHMENT
1. Research File
- The Research do by surfing internet: browsing the relevant sites about Balinese Culture
• http://bahan-esp.co.cc/index.php/provinsi/bali/4-pakaian-adat-bali
• http://www.tamanmini.com/index.php?modul=anjungan&cat=APAnjungan&shortname=bali&categ=Anjungan
And others related websites
- The explanation by the tour guide

2. Studio Plan
 Layout of Studio

4 = Host
1, 2, 3 = Cameramen
The STAGE is surrounded by the properties, like plants, Balinese cloth, etc.

 Equipment and Property Placement
 - Traditional cloth – simple and casual for HOST
 - red cloth for background and 1001 INDONESIA banner for backdrop
 - A bar chair
 - Plants
3. Production Script
VT
1. VT of Bale Wantilan
Angle: Zoom
Type of Shot: Wide Shot, Long Shot, Medium Close Up, , Crazy Shot
2. VT of Bale Aling-Aling
Angle: Zoom, Pan
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up
3. VT of Bale Gede
Angle: Zoom, Pan
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up
4. VT of Bale Dauh
Angle: Pan, Tilt
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up
5. VT of Bale Loji
Angle: Pan
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up
6. VT of Bale Jineng
Angle: Pan, Tilt, Zoom
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up, Close Up, Zoom Out, Crazy Shot
7. VT of Bale Pawaregan
Angle: Pan, Tilt
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up, Close Up
8. VT of Kori Agung
Angle: Tilt, Pan, Zoom
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up, Close Up, Crazy Shot, Long Shot
9. VT of Mrajan
Angle: Tilt, Zoom
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up, Crazy Shot
10. VT of Sanggah Pangijeng
Angle: Pan, Tilt
Type of Shot: Wide Shot, Medium Close Up, Crazy Shot, Panning
11. VT of The Masks
Angle: Tilt, Zoom
Type of Shot: Medium Close Up, Big Close Up, Tilt
12. VT of Statues
Angle: Pan, Tilt
Type of Shot: Medium Close Up, Big Close Up, Tilt, Crazy Shot
13. VT of Traditional Balinese Clothing
Angle: Pan, Tilt, Zoom
Type of Shot: Medium Close Up, Close Up, Big Close Up, Tilt, Zoom
14. VT of Traditional Balinese Bridal Clothing
Angle: Pan, Tilt, Zoom
Type of Shot: Medium Close Up, Close Up, Big Close Up
15. VT of The Gamelan
Angle: Pan, Zoom
Type of Shot: Wide Shot, Close Up, Big Close Up, Crazy Shot
16. VT of Balinese Dances
Courtesy of YOUTUBE


ACTIVITY TIMECODE
Opening Bumper (00:00:00:00 - 00:00:27:06)
Cut 1: Host (00:00:27:06 - 00:00:39:05)
View Back Point (00:00:39:05 - 00:00:58:03)
Cut 2: Host (00:00:58:03 - 00:01:15:00)
Insert VT of the Balinese traditional house (00:01:15:00 - 00:08:19:03)
Bumper (00:08:19:03 - 00:08:24:03)
Commercial Break (00:08:24:03 – 00:09:24:03)
Bumper (00:09:24:03 - 00:09:29:03)
Cut 3: Host (00:09:29:03 - 00:09:53:00)
Insert VT of the Balinese traditional clothing (00:09:53:00 - 00:11:23:00)
Bumper (00:11:23:00 - 00:11:28:00)
Cut 4: Host (00:11:28:00 - 00:11:51:04)
Insert VT of the Balinese traditional dances (00:11:51:04 - 00:13:14:02)
Bumper (00:13:14:02 - 00:13:19:02)
Commercial Break (00:13:19:02 – 00:14:18:02)
Bumper (00:14:18:02 - 00:14:23:02)
Cut 5: Host (00:14:23:02 - 00:14:36:08)
Insert VT of Balinese traditional Musical Instruments (00:14:36:08 - 00:15:04:03)
Bumper (00:15:04:03 - 00:15:09:03)
Cut 6: Host (00:15:09:03 - 00:15:23:02)
Insert VT of the traditional Balinese statues (00:15:23:92 - 00:17:50:09)
Bumper (00:17:50:09 - 00:17:55:09)
Cut 7: Host (00:17:55:09 - 00:20:48:03)
Closing Bumper (00:20:48:03 – 00:21:15:03)

4. Production Schedule
Camera: PANASONIC MD 10000
 Equipment: - SONY Mini DV Cassette Tape 60 Minutes (2)
- No lightings used

 Shootage Selection:

Timeline of Pre – Production:
Shoot Day 1 – 22 December 2009 at Anjungan BALI, Taman Mini Indonesia Indah
Shoot Day 2 – 9 January 2010 at Anjungan BALI, Taman Mini Indonesia Indah

Timeline of Production:
LIVE Production – 3 February 2010, Studio TV LSPR

Timeline of Post Production:
Editing and finishing – after the LIVE Performance

5. Risk Assessment
Potential Problems on the Pre-Production:
- Executing the concept for VT(s)
- Budgeting for renting the equipments
- The unsupported accommodation and also the weather
Potential Problems on the Production:
- Script Problem
- Error on Host
- Switcher Error
Potential Problems on the Post Production:
- Editing

6. Edit Decision List
VT
1. VT of Bale Wantilan
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
2. VT of Bale Aling-Aling
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
3. VT of Bale Gede
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
4. VT of Bale Dauh
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
5. VT of Bale Loji
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
6. VT of Bale Jineng
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
7. VT of Bale Pawaregan
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
8. VT of Kori Agung
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
9. VT of Mrajan
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
10. VT of Sanggah Pangijeng
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
11. VT of The Masks
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
12. VT of The Statues
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
13. VT of Traditional Balinese Clothing
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
14. VT of Traditional Balinese Bridal Clothing
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
15. VT of The Gamelan
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black
16. VT of Balinese Dances
Video Transition: Additive Dissolve, Cross Dissolve, Dip to Black

7. Call Sheet
Costume for host: Traditional Balinese Cloth or another stuffs, but still casual
Properties: - Traditional cloth – simple and casual for host
  - Black and White boxes cloth for background
  - A bar chair
  - Plants
  - Etc.
Planned Shots: - Wide Shot as the Master Shot
- Medium Close Up and Close Up for the monologue by host

8. Production Log
LIVE Production
Opening by Host

Part 1:
Angle: Stand Still
Type of Shot: Camera 1 > Wide Shot
  Camera 2 > Medium Close Up
 Camera 3 > Close Up
Displaying the VT(s) of The Traditional Balinese House Parts

HOST Part 2:
Angle: Stand Still
Type of Shot: Camera 1 > Wide Shot
  Camera 2 > Medium Close Up
 Camera 3 > Close Up
Displaying the VT(s) of Traditional Balinese Clothing

HOST Part 3:
Angle: Stand Still
Type of Shot: Camera 1 > Wide Shot
  Camera 2 > Medium Close Up
 Camera 3 > Close Up
Displaying the VT(s) of Traditional Balinese Dances

HOST Part 4:
Angle: Stand Still
Type of Shot: Camera 1 > Wide Shot
  Camera 2 > Medium Close Up
 Camera 3 > Close Up
Displaying the VT(s) of Balinese Music Instruments and also The Famous Statues and Masks

HOST Part 3:
Angle: Stand Still
Type of Shot: Camera 1 > Wide Shot
  Camera 2 > Medium Close Up
 Camera 3 > Close Up
Closing

TV Production Proposal - MALING "Mari Keliling"

Program Title : MALING “Mari Keliling”

Program objective :
Program ini dibuat supaya orang-orang mengetahui tentang tempat- tempat hiburan yang ada di kota Jakarta yang menarik tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak, tidak menghabiskan waktu yang banyak tapi sangat bermanfaat bagi orang-orang. Cukup dengan datang ke satu tempat, semua bisa didapatkan dengan konsep one stop entertainment mulai dari jalan-jalan sekedar melihat-lihat bahkan sampai wisata kuliner.

Geodemografi : Jakarta

Target Audience : Age = 18-25
  Gender = male-female
  Status = single, merried
  Social economic status = middle
  Occupation = college student, worker
  Education = senior high school – up
  Lifestyle = traveler

Brief About The Program

Treatment The Concept:

Program Background
 MALING, yang merupakan singkatan dari “Mari Keliling”, merupakan sebuah program acara televisi bertajuk one stop entertainment. Melalui program ini pemirsa diajak menikmati keindahan Kota Jakarta yang berbeda lokasi di tiap episodenya, yang dirangkum dalam waktu 15 menit. Berbagai tempat wisata, hiburan, bahkan bernilai historis siap dihadirkan ke hadapan penonton, dan disajikan secara menarik. Kata “MALING”, yang dianggap negatif dalam arti sebenarnya bagi masyarakat, tidak berlaku untuk program ini. Acara ini disebut MALING, selain karena singkatannya yakni Mari Keliling, tetapi juga diharapkan dapat menjadi maling dan dapat mencuri hati pemirsanya. Program ini bertujuan hiburan semata, mengajak penonton mengetahui lebih banyak tentang seluk-beluk keindahan, keasikan, bahkan membangkitkan jiwa petualang orang yang menontonnya, khususnya untuk mencoba hal-hal baru. Masyarakat yang belum mengetahui tempat-tempat asik di Jakarta dapat menemukannya melalui program ini. Dalam waktu 15 menit, kami dapat menyajikan berbagai tempat seru untuk dikunjungi. Pada episode perdana ini Maling menampilkan wisata di Pekan Raya Jakarta. Satu hal yang pasti MALING akan membawa Anda benar-benar berkeliling Kota Jakarta dan menikmati apa yang ada di dalamnya.



Final Concept
Judul program adalah MALING “Mari Keliling”
Konsepnya adalah berkeliling di salah satu lokasi di kota Jakarta dalam sehari dari siang hingga malam. Diawali dengan melihat-lihat pameran di pekan raya Jakarta, melihat berbagai maca pameran budaya lalu mencoba masakan tradisional yang tersedia di sana.


Script Treatment

RUNDOWN :
No Waktu Acara
1. 00’00’’ – 00’ 35’’ Opening Scene
2. 00’35’’ – 00’57’’ Pembukaan oleh Host
3. 00’58 – 01’11’’ Jalan menuju ke dalam PRJ
4. 01’12’’ – 01’40’’ JIE Expo
5. 01’41’’ – 02’06’’ Pertokoan di PRJ
6. 02’07’’ – 02’56’’ Hall kebudayaan DKI Jakarta
7. 02’57’’ – 03’33’’ Hall kebudayaan daerah lain di Indonesia
8. 03’34’’ – 03’47’’ Hall elektronik
9. 03’48’’ – 04’35’’ Wawancara SPG
10. 04’36’’ – 04’58’’ Transportasi kereta mobil di dalam arena PRJ
11. 04’59’’ – 05’22’’ Permainan anak-anak di PRJ
12. 05’23’’ – 05’49’’ Replika Candi Borobudur
13. 05’50’’ – 06’11’’ Atraksi Barongsai
14. 06’12’’ – 06’48’’ Atraksi Ondel-ondel
15. 06’49 – 07’41’’ Wawancara Pengunjung
16. 07’42’’ – 08’00’’ Situasi di luar Hall
17. 08’01’’ – 08’44’’ Kerak Telor
18. 08’44’’ – 09’03’’ Penutup oleh Host
19. 09’04’’ – 09’10’’ Credit Title


Production Plan
1. Kamera
 Handycam
2. Microphone
 Built in microphone
3. Pencahayaan
 Menggunakan pencahayaan alami yang tersedia di lokasi tersebut.
4. Perijinan
 Izin sudah dibicarakan kepada pemilik tempat dan izin sudah didapatkan.
5. Transportasi
 Menggunakan mobil pribadi, jika mobil tidak bisa dipakai maka akan menggunakan busway.
6. Teknik pengambilan gambar
 Sebisa mungkin untuk menggunakan tripod pada saat pengambilan supaya tidak bergoyang. Pengambilan gambar dilakukan berkali-kali untuk stock shoot.
7.Antisipasi
 Masing-masing membawa makanan dan minuman sendiri.
 Membawa payung untuk antisipasi hujan.
 Mempersiapkan baterai dan DVD cadangan untuk merekam gambar.

TIM PRODUKSI
- Produser : Felicia Yosephine
- Director : Yohanes Christ Hasibuan
- Cameraman : Edo Diputra
  Yohanes Christ Hasibuan
- Script Writer : Kieky Cahya
- Editor : Felicia Yosephine
- Presenter : Eunike Natalia

STORY LINE

Program: MALING - Mari Keliling
Jenis Acara: Fun Traveling
Durasi: 10 Menit

Scene 1 : Opening Scene
Rangkaian dari beberapa potong scenes yang dibuat menjadi satu scene.
SFX: Instrumen Jali-Jali

Scene 2: Pembukaan - Host
Host memperkenalkan dirinya dan berbicara bahwa dia akan mengajak pemirsa menikmati daya tarik arena Pekan Raya Jakarta 2009 atau yang lebih dikenal dengan Jakarta Fair 2009.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Medium Long Shot, Medium Close Up – Host
SFX: -

Scene 3: Jalan menuju ke dalam PRJ
Presenter berjalan menuju pintu masuk PRJ dengan gambar diambil dari belakang presenter. Pengambilan gambar juga dilakukan pada bagian kaki presenter, agar tampak saat dia berjalan.
Camera Position: Eye Level
Camera Movement: Tracking
Type of Shot: Mid Shot – Host
SFX: Ondel - Ondel

Scene 4: JIE Expo
Setelah memasuki Hall JIE Expo, di dalam PRJ, Host memperlihatkan keramaian yang ada di dalam gedung, serta mengajak pemirsa untuk menemani dirinya berkunjung ke dalam.
Camera Position: High
Camera Movement: Pan Kanan dan Kiri
Type of Shot: Medium Close Up, Close Up - Host
SFX: -

Scene 5: Pertokoan di PRJ
Host berjalan mengitari PRJ, sambil melihat-lihat ke arah pertokoan di dalam arena PRJ
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Long Shot, Medium Long Shot - Host
SFX:

Scene 6: Hall Kebudayaan DKI Jakarta
Gambar yang terlihat adalah kondisi di Hall Kebudayaan DKI Jakarta, beserta keramaian yang tampak di dalamnya.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Long Shot – Kondisi Sekitar
SFX:

Scene 7: Hall Kebudayaan daerah lain di Indonesia
Selain Hall DKI Jakarta, banyak Propinsi-Propinsi di Indonesia yang ikut serta dalam PRJ 2009 ini. Gambar yang terlihat adalah kondisi di Hall Kebudayaan Propinsi-Propinsi di Indonesia, beserta keramaian yang tampak di dalamnya.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Long Shot – Kondisi Sekitar
SFX:

Scene 8: Hall Elektronik
Gambar yang terlihat adalah kondisi di Elektronik, beserta keramaian yang tampak di dalamnya.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Long Shot – Kondisi Sekitar
SFX:

Scene 9: Wawancara SPG
Host mewawancarai salah seorang SPG yang bekerja di salah satu stand pada Hall Elektronik.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Medium Close-Up – Host dan SPG
SFX: -

Scene 10: Transportasi kereta mobil di dalam arena PRJ
Host menjelaskan bahwa pihak PRJ sendiri menyediakan transportasi alternatif bagi para pengunjung arena PRJ yang mungkin merasa kelelahan berjalan mengitari tempat ini, dengan membayar sejumlah uang.
Camera Position: Eye Level
Camera Movement: Pan Kanan
Type of Shot: Mid Shot - Host
SFX: -

Scene 11: Permainan anak-anak di PRJ
Host menjelaskan kepada pemirsa bahwa PRJ menyediakan arena bermain untuk para pengunjung yang membawa anak kecil, dimaksudkan agar mereka juga memperoleh hiburan.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot: Medium Close-Up - Host
SFX: -


Scene 12: Replika Candi Borobudur
Host berdiri di seberang danau, dengan latar belakang replika Candi Borobudur. Replika ini merupakan salah satu objek hiburan di arena PRJ.
Camera Position: Eye Level
Camera Movement: Tilt Atas
Type of Shot: Medium Close-Up, Medium Long Shot – Host
  Very Long Shot, Close Up – Replika Candi Borobudur
SFX: -

Scene 13: Atraksi Barongsai
Gambar memperlihatkan atraksi Barongsai sebagai salah satu objek hiburan.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot:
SFX: -

Scene 14: Atraksi Ondel-ondel
Gambar memperlihatkan atraksi Ondel-Ondel sebagai salah satu objek hiburan.
Camera Position: Eye Level
Type of Shot:
SFX: Ondel – Ondel

Scene 15: Wawancara Pengunjung
Host mewawancarai salah seorang pengunjung yang tengah bersenang-senang bersama keluarganya di dalam arena PRJ.
Camera Position: High, Eye Level
Type of Shot: Medium Close-Up, Close Up, Big Close-Up – Host dan Pengunjung
SFX: -

Scene 16: Situasi di luar Hall
Gambar memperlihatkan berbagai keramaian yang terjadi di dalam arena PRJ, khususnya pada bagian outdoor.
Camera Position: Eye Level
Camera Movement: Pan kanan
Type of Shot: Long Shot - Kondisi Sekitar
SFX:

Scene 17: Kerak Telor
Perjalanan Host diakhiri dengan makan kerak telor, yang merupakan makanan tradisional Jakarta. Gambar yang diambil meliputi proses pembuatan kerak telor. Kemudian Host memberi komentar terhadap makanan itu.
Camera Position: High
Type of Shot: Medium close-Up, Close Up - Host
SFX: -

Scene 18: Penutup - Host
Presenter berterima kasih kepada pemirsa yang telah menemani dirinya berjalan seharian penuh dengan berkeliling sambil bersenang-senang di arena Pekan Raya Jakarta.
Camera Position: Medium Close Up, Close Up - Host
SFX: -

Scene 19: Credit title
Menampilkan nama orang-orang yang berperan dalam proses produksi program MALING - Mari Keliling
SFX: Jali - Jali

SCHEDULE
Pengambilan gambar dilakukan dalam 2 hari.
Hari pertama:
- Shot untuk outdoor di Pekan Raya Jakarta.
- Shot saat presenter mencoba makanan khas Jakarta, yaitu kerak telor.
Hari kedua:
- Shot indoor di Pekan Raya Jakarta
- Stock shot untuk opening acara MALING

BUDGET
- Tiket masuk mobil ke area Pekan Raya Jakarta
- Tiket masuk perorangan ke dalam Pekan Raya Jakarta
- Kaset DVD

Analisis Variety show Dangdut Mania Dadakan 5 Episode Bali “LIVE”

TV Production Assignment By Yohanes Christ H.


Variety show
Dangdut Mania Dadakan 5 Episode Bali “LIVE”
Rabu, 18 Maret 2009, 20.00 – 23.00 WIB
TPI


KOMENTAR

1. Dalam hal penataan panggung, tidak terlalu banyak dekorasi di atas panggung, tapi ditutupi dengan backdrop melalui media styrofoam dan multimedia (bentuk gapura) sesuai dengan tema episode

2. Lighting dan backdrop heboh, penuh dengan warna dan tata lampu yang memiliki motif gambar

3. Kameraman terlalu banyak melakukan pan, saat si calon artis mempromosikan diri

4. Kamera seringkali tampak bergoyang ke atas dan bawah

5. Bayangan kamera atau badan kameraman kadang tampak pada layar TV, sehingga menjadi sebuah distorsi bagi pemirsa TV

6. Terlalu sering berpindah gambar, dari atas – bawah – jalan – big close up – arah penonton – arah komentator

KEKUATAN Acara:
Merupakan sebuah variety show, ajang pencarian bakat instant, yang manampilkan bakat-bakat baru sebagai penyanyi dari seluruh Indonesia, khususnya di bidang musik dangdut, yang disuguhkan lengkap dengan lawakan dan tingkah laku yang konyol oleh MC dan para komentator. Tidak membuat pemirsa merasa jenuh untuk menyaksikannya, karena tidak hanya penampilan calon artis yang diunggulkan, tetapi juga lawakan-lawakan spontan para Host.

KELEMAHAN Acara:

Bahan lawakan seringkali didapat dari penghinaan terhadap fisik seseorang, mungkin ini terjadi karena memang lawakan pada acara ini sangat bersifat spontan.
Faktor lain yang menjadi kelemahan, seperti yang tertulis pada komentar di atas.

The Indonesian Education System Improvement

English For Writing Assignment


The Indonesian Education System ImprovementBy Yohanes Christ H.
What do be done to improve the quality of the Indonesian education system? This question, may be exists in the Indonesians heart, especially for the educational expert and whoever involves in, for example teachers, lecturers, parents and more over the students. There are several things needed that should be applied, if Indonesia wants to improve its education system, which are the attitude of educational persons involved, the curriculum uses, and the modern globalize facilities.

Firstly, the thing that could improve the education system in Indonesia is the attitude of the persons who are in charge. It means having the appropriate behavior towards the education. What attitude that the Indonesian should have to achieve this goal? Discipline is a must for every single human being and very crucial. By having this, everyone who get involves in educational sector, be responsible to themselves, and more over raising the quality of education. Beside that, learning desire is as important as discipline. Desire to learn is like a commitment, It may increase the motivation inside persons who involve in. Having a help by courses, is the alternative way to reach the goal. Both lecturers and students are attending courses by professional, gaining more knowledge and professionalism.

The next thing that could improve Indonesian’s education system is the curriculum uses, in this case, Indonesia. The government is the main part for this component. It creates curriculum, and applies it for all schools, colleges, and other educational institutions. For now, in my opinion, the government of Indonesia still applies a difficult curriculum to understand. It is just too complicated. The government should look for an easier way to manage the education itself. The curriculum relate to the subject given to students. You may find, some subjects being taught is not necessarily needed.

Last but not least, the facility is the thing that can not be forgotten in improving Indonesian’s education system. A supporting building is important to support learning and teaching program. Another thing which is also vital is the use of world wide media (printed, electronic, or even internet, i.e. blog, social network website, etc). Last one, the easier access to get all of those components above. For building, the access is the legality of it, provided by the government. Then, for the global media, the access is worldwide information provided that able to get them easily.

The attitudes, the curriculums, and the facilities have to be completed and fulfilling each other, in order to reach a better education system in Indonesia. The future of Indonesian’s education is in our generation hand. The improvement is really needed, and has to be the first priority for Indonesian Government.


HEDONISME

Religious Instruction (Christian) Assignment By Yohanes Christ H.

Sikap Negatif

HEDONISME

Ayat referensi

Roma 13:13
“Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.”

Hedonisme dalam bahasa Yunani berarti kesenangan. Istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak abad ke-4 SM.
Paham ini kemudian dipopulerkan oleh seorang filsuf bernama Epicurus, yang menganggap hedonisme merupakan suatu paham dimana kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan yang paling utama dalam hidup.

Sikap hedonis menuntut manusia memiliki kehendak bebas dalam memilih tindakannya.

Sisi negatif hedonisme:
1. cenderung menghamburkan uang demi kesenangan sesaat
2. egois ekstrim tanpa memperhatikan dampak dan akibat yang timbul berikutnya
3. dapat melakukan segala cara untuk bisa memenuhi hasratnya, sekalipun itu melawan hokum
4. memiliki sifat konsumeristis
5. dengan gaya hidup yang berfoya-foya terkadang membeli barang hanya karena suka, bukan berdasarkan kegunaannya, sehingga seringkali menjadi mubazir

Tuhan menghendaki kita untuk hidup sederhana dan berkecukupan. Namun bukan berarti Tuhan tidak memperbolehkan kita hidup berkelebihan berkat, akan tetapi Tuhan tidak mau jika semua berkat yang sudah diberikan it pada akhirnya hanya memberikan efek negative yang tidak memuliakan nama_Nya. Karena pada dasarnya, semua yang hidup di dunia ini harus bisa memberikan contoh yang baik pada sesamanya.

Solusi:
1. mengintrospeksi diri
2. menghilangkan egois ekstrim
3. mencoba berpikir dari sudut pandang yang berbeda
4. membuat paradigma baru dalam dirinya, bahwa hedonis itu negatif
5. menjauhi pergaulan yang menunjukkan perilaku hedonis (komunitas,dll)
6. berkonsultasi dengan hamba Tuhan

Skala paling buruk yang dapat terjadi dari perilaku hedonis yakni secara sadar ataupun tidak sadar, manusia bisa saja terbuai oleh kesenangan sesaat yang ditawarkan oleh apa yang dinamakan hedonisme itu sendiri. Dan apabila hal ini merasuk ke dalam sendi kekristenan maka tentunya kematian rohani tidak terelakkan lagi, dan yang lebih parahnya berujung pada kematian kekal.


Kesimpulan

Matius 6:33
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Jika tidak hedonisme ibarat kanker yang perlahan menggerogoti tubh Kristus, yang berujung kematian rohani, dan kematian kekal pada akhirnya.


Referensi:
http://www.akupercaya.com/forums/diskusi-general/4794-hedonisme-kanker-bagi-kehidupan-kekristenan.html?do=/forum/diskusi-general/4794-hedonisme-kanker-bagi-kehidupan-kekristenan.html

Hush Puppies - Fake Interview

PUBLIC RELATIONS & PUBLICITY Assignment by Yohanes Christ H.

Brand Name: Hush Puppies
TalkShow with Pierre Tessier, Vice-President and Marketing Public Relations of Hush Puppies
“Koleksi Terbaru Hush Puppies Men Footwear – Motive”

Pertanyaan:

1. Hush Puppies telah mengeluarkan koleksi terbarunya di tahun 2009 ini, apa yang membuatnya begitu menarik bagi para konsumen dan berbeda kah dari koleksi-koleksi sebelumnya?

Jawaban:

Hush Puppies Men, mengeluarkan footwear bernama Motive, untuk koleksi terbaru di tahun 2009 ini. Motive merupakan sepatu klasik yang bergaya dengan detil jahitan yang terlihat lebih soft. Motive memiliki 3 varian tipe, yakni peanut / tan leather / suede, black / charcoal leather / suede, dan tan / taupe lesather / suede, ang tersedia dengan berbagai size dan width. Ketiganya dibuat untuk melengkapi koleksi anda. Motive diproduksi dengan ditunjang oleh teknologi Wave Reflex. Teknologi Wave Reflex menuntut kefleksibelan sebuah sepatu. Dimana teknologi ini, mendesain sepatu sedemikian rupa agar memiliki detil berupa gelombang yang di reverse, sehingga menghasilkan fleksibilitas ekstrim bagi kenyamanan penggunanya. Teknologi ini juga mengkombinasikan karet latex alami serta gelombang unik yang telah saya sebutkan sebelumnya, yang menjadikan Motive sebuah footwear bergaya yang melengkapi kebebasan pergerakan kaki penggunanya. Motive memiliki teknologi yang berbeda dengan produksi footwear Hush Puppies lainnya, kecuali Cablecar yang menggunakan teknologi yang sama dengan Motive. Koleksi Hush Puppies lainnya menggunakan 5 macam teknologi, yakni Worry-Free Suede, ZeroG, Bounce, Waterproof, serta termasuk diantaranya Wave Reflex.
 Motive dapat anda dapatkan pada outlet-outlet yang tersebar di seluruh dunia, dengan tanpa mengurangi kualitas aslinya sedikitpun. Atau jika anda adalah seseorang dengan mobilitas tinggi dan tak sempat berbelanja di retail kami, konsumen dapat membeli Motive secara on-line, dengan log in ke www.hushpuppies.com, yang merupakan official site Hush Puppies. Jangka waktu pengiriman adalah 24 - 48 jam setelah melakukan transaksi. Dan sebagai tambahan, pengiriman barang tidak disertai biaya apapun.
Sebagai sebuah brand ternama untuk footwear baik bagi pria, wanita, maupun anak-anak, Hush Puppies selalu memberikan kulitas yang terbaik bagi para pelanggannya. Hush Puppies yang dikenal dengan sepatu Amerika klasik yang berbahan dasar kulit dan mudah disemir ini, merupakan bagian dari Wolverine World Wide, yaitu perusahaan manufaktur sepatu yang berbasis di Rockford, Michigan, Amerika Serikat.
Pertanyaan:

2. Bagaimana Motive sebagai produk footwear terbaru dari Hush Puppies akan bertahan menghadapi persaingan pasar fashion yang begitu ketat dengan banyak brand lainnya?
Jawaban:

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, semua koleksi Hush Puppies menggunakan 5 macam teknologi yang berbeda-beda sesuai desain dan kebutuhannya sendiri, yakni sebagai berikut Worry-Free Suede, ZeroG, Bounce, Waterproof, serta Wave Reflex. Worry-Free Suede adalah teknologi yang menjadikan sepatu tahan terhadap air, noda, dan serta jauh dari lecet. Teknologi lainnya adalah ZeroG, dimana teknologi ini membuat sepatu anda ringan dipakai dan tahan bantingan/goncangan. Teknologi Bounce juga tak kalah penting, teknologi ini mengedepankan keenergikan pengguna sepatu, maksudnya sepatu dengan teknologi ini dirancang agar pengguna bebas beraktivitas seekstrim apapun. Sedangkan teknologi Waterproof, membuat sepatu anti terhadap air, yang berbahan dasar material yang terbaik. Yang terakhir adalah teknologi Wave Reflex, yang dipakai salah satunya oleh Motive. Teknologi ini mengedepankan fleksibilitas dan kenyamanan penggunanya, dengan adanya gelombang unik pada sepatu itu. Jadi jika anda bertanya, bagaimana agar Motive mempertahankan eksistensinya dalam pasar footwear, inilah jawabannya. Hush Puppies menampilkan Motive dengan teknologi yang canggih dengan tetap mempertahankan sisi kasual dari sepatu-sepatu koleksi Hush Puppies, namun tetap maskulin. Selain itu, kerjasama kami dengan stylist selebriti, Phillip Bloch (U.S.) and Rachel Fanconi (U.K.), dalam mendesain produk-produk kami, termasuk Motive, juga menjadi keunggulan untuk koleksi terbaru kami.
Banyak orang yang telah mengetahui mengenai kualitas dan kenyamanan sepatu dan boots dari Hush Puppies yang tentunya fantastis, dan dengan cepat meningkatkan awareness orang terhadap brand ini. Ini saatnya mengingatkan kembali kepada konsumen mengenai keunggulan yang kami miliki dan juga memulai untuk mencari target konsumen baru yang lebih potensial, orang-orang yang mencari, baik fashion serta kenyamanan dalam bersepatu. Begitu pun dengan Motive, sekali orang mencoba kenyamanannya, maka ia akan terus ingat bahwa brand nya adalah Hush Puppies. Dengan begitu mereka akan menjadi loyal customer untuk seterusnya.
Apa yang membuat produk kami menjadi sebuah ikon adalah begitu besarnya ide-ide dan imajinasi dari orang-orang sekitar, terus berusaha memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, identitas yang kuat yang berasal dari nilai-nilai dan berbagai aspirasi yang ada, serta yang tak kalah penting yaitu adanya visi yang membuat perusahaan berikut produk-produknya semakin bertumbuh. Semua ini menjadi kekuatan kami, dan menjadikan kami perusahaan nomor 5 untuk global brand of casual footwear.
Kami yakin dan percaya, bahwa Motive dapat memasuki pasar fashion footwear, dan diterima oleh para pria, yang aktif beraktivitas sambil tampil gaya. Namun, tentunya kami tidak akan berhenti sampai pada Motive saja, sebagai produk unggulan terbaru kami untuk season ini, tetapi kami juga akan terus berinovasi dan menciptakan suatu karya footwear yang tetap dapat diterima khalayak umum, dengan tetap mempertahankan prinsip kasual dan selalu mengedepankan kenyamanan penggunanya dan kualitas produk Hush Puppies, khususnya footwear.

GUCCI G 700 - Fake Project

Public Relations and Publicity Assignment By Yohanes Christ H & Rahayu Mutiara (MC11-3B - LSPR)

GUCCI G 700, Terobosan Baru Dari GUCCI


GUCCI, kini hadir dengan new born baby product berupa Notebook. Notebook yang diberi nama GUCCI G 700 ini akan dijual secara terbatas di seluruh dunia, termasuk Indonesia.


GUCCI, perusahaan yang bergerak dalam industri fashion internasional, untuk pertama kalinya meluncurkan varian produk terbarunya. Kali ini bukan berupa fashion items, ataupun aksesoris dan perhiasan, seperti yang telah ada sebelumnya. Kali ini GUCCI membuat gebrakan baru dalam dunia gadget, yakni Notebook GUCCI G 700 Limited Edition. Setelah sukses dengan debutnya, meluncurkan sebuah mobile phone, dengan tetap mempertahankan keeleganan dan kemewahan dari brand bertaraf internasional ini, GUCCI seakan tidak puas akan keberhasilannya. Bisnis baru pun dia masuki, kali ini adalah industri gadget.

Apa yang membuatnya begitu spesial?

Bentuknya yang sangat eksklusif, elegan, dan mewah tidak lepas dari notebook yang baru akan diluncurkan pada Juni 2009 ini. Namun, seperti yang telah disebutkan diatas, GUCCI G 700 adalah notebook dengan edisi yang terbatas, yang hanya diproduksi sebanyak 100 buah, dan 10 diantaranya dipasarkan di Indonesia.
Badan dari GUCCI G 700 ini terbuat dari alumunium aircraft grade, yang menjanjikan kekokohan. Dengan dilapisi emas 24 karat pada beberapa bagian outer case nya, yang tentu menambah kemewahan yang dapat dirasakan penggunanya.


Entah apa yang dipikirkan GUCCI, hingga dapat menciptakan suatu karya yang diluar kebiasaannya bagi khalayak internasional.
Gebrakan ini merupakan langkah yang cukup beresiko yang diambil oleh perusahaan fashion terkemuka ini, dalam menjalankan kerajaan bisnisnya. Namun, GUCCI tetap percaya, apapun yang dibuatnya, akan disukai dan dimiliki oleh para pecintanya.

Fitur GUCCI G 700
Sebagai sebuah notebook, tentunya GUCCI G 700 memiliki beberapa fitur yang memukau. Tidak kalah dengan penampilan luarnya yang begitu classy dan mengundang decak kagum peminatnya, keeksklusifitasan juga tampak pada fitur-fitur dalam notebook ini. Diantaranya prosesor Intel Core 2 Duo 2.4 GHz, 2 GB RAM, 160 GB internal drive, 802.11n wireless AirPort Extreme Wi-Fi built-in, Bluetooth 2.1 built-in, kamera iSight built-in, dan ditunjang dengan layar 15.4″ dengan resolusi 1280 x 800.


GUCCI memiliki target audiens yang tergolong memiliki pendapatan tinggi, dengan kata lain adalah kelas sosial A. Sehingga sama halnya dengan bisnis fashion yang telah digelutinya, Notebook GUCCI G 700 juga ditargetkan untuk segmentasi kelas atas, berupa kalangan profesional, baik pria maupun wanita, yang memiliki pendapatan Rp 40 juta atau lebih, seperti businessman/woman, manager, eksekutif muda, hingga owner, dengan usia 30 tahun atau lebih, yang berdomisili di kota besar.


Quality is remembered long after the price is forgotten. -GUCCI-
Harga yang dipatok oleh GUCCI untuk notebook nya yang pertama adalah US$ 4000 atau sekitar Rp 40 juta. Harga tersebut cukup pantas untuk sebuah notebook bergaya yang dibalut dengan emas 24 karat beserta fitur-fitur terkini. Sekali lagi, sama halnya dengan slogan yang dianut GUCCI, harga bukanlah masalah, selama barang tersebut memang berkualitas dan memiliki daya jual dan daya tarik yang tinggi bagi para pecintanya.

Siapa Peminatnya?
GUCCI, tentu memiliki konsumen tersendiri di tanah air, khususnya terhadap produk fashion yang dihasilkannya. Berhubung Notebook adalah, new baby born product dari GUCCI, sudah barang tentu harus dilakukan promosi secara gencar, untuk meningkatkan product awareness terhadap notebook ini. GUCCI mencari konsumen pertama untuk notebook nya tidak jauh dari peminat fashion items pada butik-butik GUCCI. Konsumen pertamanya adalah masyarakat pecinta produk GUCCI dan juga pecinta gadget mewah di Indonesia. Dengan tren yang semakin berkembang, notebook dapat menjadi pelengkap fashion item seseorang, selain daripada mobile phone. Apalagi dengan keunggulan yang dimiliki GUCCI G 700, semakin menambah gaya bagi penggunanya.


GUCCI G 700 akan diluncurkan pada Juni 2009, dengan soft opening di Plaza Indonesia. Dalam opening yang pertama ini hanya akan dijual lima notebook dari 10 yang tersedia di Indonesia.
Lima pembeli pertama akan mendapatkan GUCCI notebook bag secara gratis. Sedangkan kelima notebook yang tersisa akan di display dan dijual hanya pada butik GUCCI Plaza Indonesia, 1st Level, Unit 46-47, Jl M. H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta.
Terhitug April 2009, GUCCI G 700 akan dipromosikan melalui iklan pada majalah-majalah fashion internasioal, sepeti VOGUE, BAZAAR, hingga ESQUIRE.

Tentunya, Notebook GUCCI G 700 akan menjadi tonggak bagi GUCCI dalam melebarkan sayap kerajaan bisnisnya yang tidak hanya bergelut dalam industri fashion saja, tetapi juga industri gadget, atau bahkan industri lainnya dengan tetap menomorsatukan kualitas pada produk-produk yang dihasilkannya.

The House of Gucci atau yang lebih dikenal dengan nama GUCCI ditemukan oleh Guccio Gucci (1881 – 1953) pada tahun 1921. GUCCI merupakan simbol fashion Italia dan terkenal akan produk berbahan dasar kulit. GUCCI merupakan satu dari fashion brand yang sangat ternama, bergengsi serta dikenal di seluruh dunia. The House of Gucci adalah bagian dari The Gucci Group yang dimiliki oleh Pinault-Printemps-Redoute (PPR).
GUCCI sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri fashion, menawarkan berbagaii item dalam bisnisnya, seperti handbags, sepatu, pakaian, kosmetik, perawatan kulit, perhiasan, serta jam tangan. GUCCI telah beroperasi di lebih dari 425 butik di seluruh dunia, diantaranya melalui bentuk franchise dan department store.

LIPUTAN INVESTIGASI - BALAPAN LIAR ASAF

LIPUTAN INVESTIGASI

TITLE: BALAPAN LIAR
TANGGAL:
LOKASI: JALAN ASIA-AFRIKA, JAKARTA
REP/CAM: ETIKA, ELLISA, FOURESTYANTI, YOHANES, ADHISURYA
KELAS: MC11-3B


1.        Shoot Patung Bundaran Senayan    (VO:     Jakarta, Kota yang ramai dengan gemerlap kehidupan modern  -  10 s)


2.        Shoot Keadaan Siang Hari di Depan Senayan City    (VO:     Berbagai aktivitas manusia yang hilir-mudik dengan segala kesibukannya  -  9 s)

3.        Shoot Malam Hari yang Padat dengan Aktivitas    (VO:     Terutama pada malam hari.Banyak orang, terutama anak muda, mencari kesenangan pribadi  -  12 s)

4.        Shoot balapan yang blur, diikuti dengan teks “BALAP LIAR MOBIL”    (VO:     Salah satunya adalah balap liar mobil  -  11 s)

5.        Shoot keadaan saat balapan berlangsung - sekilas      -      3 s

6.        Shoot Jalan Asia-Afrika saat malam hari, sebelum balapan    (VO:     Setiap akhir pekan, Jalan Asia-Afrika yang telah berganti malam, sekitar pukul 00.00 WIB, berubah seketika menjadi arena balapan  - 11 s)

7.        Shoot speedometer dalam mobil si pembalap      -      2 s

8.        Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi      -      4 s

9.        Shoot speedometer dalam mobil si pembalap       -     2 s

10.        Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi      -      8 s

11.        Text Line
“Persiapan Sebelum Balapan”            4 s

12.        Video wawancara dengan Thom, si Pembalap            44 s
              
13.        Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi di Jalan Asia Afrika    (VO:     Asia-Afrika seakan    menjadi primadona bagi pembalap liar untuk melakukan aksinya  -  8 s)

14.        Video wawancara dengan Thom, si Pembalap
             Diikuti teks pertanyaan dan jawaban Rekaman percakapan antara pembalap dengan reporter  -  40 s
   
15.        Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi di Jalan Asia Afrika    (VO:     Bagi kaum muda ajang balap liar menjadi semacam trend untuk menunjukkan kebolehan dan eksistensinya dalam balapan mobil. Namun sayangnya kesempatan untuk berekspresi ini disalahgunakan oleh komunitas-komunitas yang tidak bertanggung jawab) - 20 s

16.        Video wawancara dengan Ben, salah seorang penonton balapan liar      
             Rekaman percakapan antara si penonton dengan reporter   -  48 s

17.        Shoot polisi yang sedang patroli di pinggir jalan

             Shoot Jalan Asia-Afrika saat malam hari, dan

             Shoot papan nama Wakapolsek Tanah Abang    VO:    Ternyata polisi tidak tinggal  diam          menanggapi penyalahgunaan fasilitas public, terutama jalan raya, yang dijadikan arena balapan.                  Dan tampaknya selama ini usaha polisi tidak dihiraukan oleh pelaku balap liar  -  18 s

18.        Text Line pertanyaan 1     -       3 s

19.        Video wawancara polisi        Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter   - 35 s

 20.        Text Line pertanyaan 2      -      3 s

21.        Video wawancara polisi        Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter  -  20 s

22.        Video wawancara polisi 3     -       3 s

23.        Video wawancara polisi        Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter  -  26 s

24.        Text Line pertanyaan 4       -     3 s

25.        Video wawancara polisi        Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter  -  16 s

26.        Shoot pedagang yang sedang berjualan    (VO:    Namun keberuntungan berpihak kepada lingkungan sekitarnya, sebagai contoh pedagang kaki lima yang berjualan di arena balapan  -  13 s)

27.        Video wawancara dengan Bapak Samin, pedagang minuman

             Diikuti teks pertanyaan dan jawaban      
             Rekaman percakapan antara pedagang dengan reporter  -  29 s

28.        Video balapan liar    (VO:    Inilah sisi lain dalam kehidupan anak muda yang mengedepankan     kesenangan pribadi tanpa mempedulikan aturan yang berlaku. Akankah hal ini terus berlanjut? - 13 s)

29.        Line Text
             (“Hanya merekalah yang tahu jawabannya !”   -    4 s)

30.        Credit       -     35 s

Energy Saver, Cara Berhemat Listrik Ilegal

Investigative Reporting Assignment
 
 
Energy Saver, Cara Berhemat Listrik Ilegal
( oleh: Yohanes Christ Hasibuan / MC11-3B / 2007110954 )



“Penggunaan alat ini melanggar ketentuan perjanjian antara PLN dan konsumen,” demikian kata Murtaqi Syamsudin, General Manager PLN, menanggapi penggunaan Alat Penghemat Listrik atau Energy/Power Saver, yang kian merambah bebas di tengah masyarakat.

Keberadaan alat penghemat listrik atau yang lebih familiar dengan kata energy saver ini bukanlah barang baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Ibukota. Alat yang diklaim mampu menghemat biaya penggunaan listrik sampai 40 % ternyata tehitung praktek ilegal.
Penghematan yang bertujuan mengurangi biaya tagihan listrik, kian marak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berhemat dirasakan perlu saat-saat ini, entah itu sadar dilakukan secara legal atau bahkan ilegal, mengingat kebutuhan hidup yang kian mencekik.
Pemasaran alat ini tidak hanya dilakukan secara door to door oleh seorang sales person, tetapi juga melalui dunia maya. Penjualan yang dilakukan lewat internet menjadi alat promosi yang terhitung cukup efektif untuk menarik minat kosumen.
Adalah Eman (28), seorang sarjana teknik dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta telah menjalani profesi sebagai produsen dan penyalur alat energy saver ini di lingkungan komplek perumahan dimana ia tinggal. Alat ini ia rakit sendiri dengan keahlian dan pengetahuan yang ia dapat selama menjadi mahasiswa dan juga pengalaman dari teman-temannya.
“Kalo yang udah tau saya yang jual, ya mereka dateng ke sini aja, tapi kalo lagi sepi order, saya sendiri yang keliling”, ujarnya. Alat yang ia jual dengan kisaran harga Rp 150.000,- hingga Rp 250.000,- ini dipasarkan di daerah Komplek DKI, Jakarta Timur.
Pemasangan alat ini terhitung mudah. Hanya dengan mencolokkan kabel daya alat ini ke stop kontak yang berada dimanapun di rumah konsumen. Alat ini bekerja dengan memperlambat piringan yang berputar di meteran listrik  akibat semacam gelombang yang dihasilkan alat tersebut. Menurut pengakuan Eman, ia pernah mencoba sendiri penggunaan alat energy saver ini di rumahnya dan mengaku biaya pemakaian listrik berkurang dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Untuk menarik hati calon konsumennya, Eman melakukan demonstrasi terlebih dahulu dengan menyalakan beban (berupa lampu neon, dll) tanpa menyalakan alat penghemat listrik, lalu menunjukkan besar arus yang terpakai. Setelah itu, alat penghemat dipasang, kemudian diperlihatkan kepada calon konsumennya bahwa daya yang dikonsumsi menjadi berkurang. “Itu yang bakal ngurangin biaya listrik”, tambahnya.

Alat ini Benar-Benar Bekerja

Seorang konsumen yang membeli alat ini dari Eman dua tahun lalu, Bapak Udin (54), menuturkan “Awalnya sih dia minjemin saya dulu, setelah sebulan ternyata tagihan listrik saya lumayan berkurang, jadi ya saya beli deh alatnya, kalo ga salah sih sekitar Rp 200.000,- waktu itu.” Pak Udin mengaku kurang mengetahui berapa persen penghematan yang terjadi pada tagihannya. “Dulu saya anggap alat ini sah-sah aja tapi anggapan saya berubah setelah setahun lalu alat itu dicabut oleh petugas PLN, akibatnya saya kena denda pada rekening listrik saya sebesar biaya yang hilang selama saya memakai alat tersebut. Mau berhemat masa ga didukung malah dikasih denda?” tambah Pak Udin.
Lain halnya dengan Ibu Sri (49), yang mengaku memakai alat ini sejak setahun lalu dan masih terpasang hingga sekarang. Sama halnya dengan Pak Udin, tagihan listriknya lumayan berkurang. “Biasanya sih Rp. 200.000,-, tapi setelah pakai alat ini bisa jadi     Rp. 125.000,-an. Alat ini benar-benar bekerja”, ungkap Ibu Sri.

Apa Kata PLN dan Instansi Terkait Lainnya?

Menurut Murtaqi Syamsudin, General Manager PLN, penggunaan alat ini melanggar ketentuan perjanjian antara PLN dan konsumen. Konsumen harap berhati-hati dengan penghematan yang tidak benar, yaitu yang bekerja dengan prinsip gelombang yang memperlambat meteran dan diminta untuk segera dicabut (Press Release PLN Distribusi Jawa Barat - Banten, 11 Juli 2006).
PLN akan mencabut alat penghemat listrik ini jika tertangkap terpasang pada meteran listrik konsumen, serta akan diberikan sanksi berupa denda pembayaran biaya pada rekening listrik yang bersangkutan selama ia menggunakan alat tersebut.
Lain halnya seperti yang ditulis pada salah satu situs internet yang menawarkan alat ini (http://www.optimashops.com), yang menyebutkan bahwa penggunaan alat penghemat listrik semacam ini sangat disarankan pemerintah, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum melalui SK Menteri PU No.23/PRT/78. Dan juga oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) melalui Uji Fungsi (Uji Riset dan Teknologi) No.18/LAP.JATEK/LSDE/BPPT/VIII/04.

PLN Vs Konsumen Nakal

Penghematan biaya listrik idealnya dilakukan dengan mengurangi penggunaan peralatan elektronik rumah tangga ataupun industri. Tetapi apalah artinya jika penghematan yang terjadi malah merugikan Negara. Disatu sisi konsumen diuntungkan, dengan pemakaian listrik sebanyak-banyaknya tetapi membayar tagihan sekecil-kecilnya. Di lain pihak, PLN, sebagai perusahaan penyedia jasa pelistrikan di Indonesia merasa dirugikan besar-besaran. Bayangkan saja yang akan terjadi jika PLN secara terus-menerus kecolongan praktek nakal ini.

Peranan Dukun Terhadap Pengambilan Keputusan Dari Para Klien-nya

PUBLIC RELATIONS & PUBLICITY Assignment

Topik: Peranan Dukun Terhadap Pengambilan Keputusan Dari Para Klien-nya


  
Fenomena perdukunan, khususnya di Indonesia telah ada dan menjamur dari masa ke masa hingga saat ini. Aneh memang, di zaman se-modern ini, masih saja ada pihak-pihak tertentu yang sengaja atau bahkan tidak sengaja memanfaatkan serta mempercayai para dukun atau dikenal juga dengan sebutan paranormal / spiritualis ini untuk masuk ke dalam sektor kehidupan pribadinya, baik itu dalam lingkup bisnis, keuangan, kesehatan, cinta, jodoh, peruntungan nasib, pergumulan, bahkan seks. Baik disadari ataupun tidak para klien yang notabene-nya terdiri dari berbagai kelas sosial, pekerjaan, umur, dan sebagainya, telah membuat suatu keputusan dalam hidupnya untuk percaya akan apa yang dikatakan oleh sang dukun. Begitu amat pentingnya peranan sang dukun bagi para kliennya, entah kenapa? Para klien tentu berharap apa yang dikatakan sang dukun adalah hal-hal yang baik adanya dan tidak mendatangkan celaka kepada mereka. Kalaupun ternyata diketahui akan ada suatu masalah yang akan timbul pada kehidupan si klien, maka klien pun akan meminta saran dan tuntunan kepada sang dukun agar masalah itu jangan sampai datang kepada si klien yang bersangkutan.

Dapat dikatakan selain berfungsi sebagai “pengobat” dukun juga berperan sebagai psikiater bagi masyarakat yang mempercayainya. Mengapa demikian? Di perkotaan seiring dengan padatnya penduduk, munculnya penyakit-penyakit di dalam keseharian masyarakat, yang banyak disebabkan karena pekerjaan, depresi, frustasi, serta ketidakastian hidup, tidak dapat dipungkiri keberadaannya, disamping masih ada berbagai permasalahan lain seperti himpitan ekonomi yang membuat penderitaan warga kota semakin kompleks. Hal itu membuat kompleksnya penyakit yang dihadapi warga kota yakni penyakit fisik dan psikologis yang perlu diobati secara bersamaan. Dari peran ganda dan fungsi tersebut, lantas masyarakat dari luar kota atau daerah lain jauh-jauh datang untuk menemukan orang pintar guna mendapatkan jawaban serta keputusan atas pergumulan permasalahan yang sedang dihadapi si klien, baik itu kesembuhan penyakit, kondisi finansial, keluarga, dan lain sebagainya. Bagi para klien, tentu menempatkan kepercayaan mereka sepenuhnya kepada sang dukun dalam pengambilan keputusan di dalam hidupnya, terutama permasalahan yang sedang dihadapi, adalah hal yang harus dilakukannya agar segala sesuatu berjalan lancar dan berhasil. Begitu besarnya pengaruh yang diberikan oleh sang dukun bagi para kliennya. Terlepas dari konteks agama, berdasarkan logika yang ada, hal ini memang benar-benar aneh dan tidak masuk akal, mempercayakan hidup serta keputusan di tangan seorang manusia. Tetapi, eksistensi dunia perdukunan tak dapat hilang dari tengah masyarakat, khususnya di Indonesia.

Adalah Ki Fatahillah Songgolangit, spiritualis Hikmah dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya. Kini, setiap hari dipercaya sebagai pengasuh tetap Konsultasi Spiritual dan Tabir Mimpi di Harian METEOR (Jawa Pos Grup) terbit di Jateng-DIY. Menurut pengakuannya, pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur ini mewarisi kemampuan olah spiritual dan supranatural dari kakeknya. Sejak kecil ia sudah pandai menebak kejadian-kejadian yang akan dialami oleh orang-orang di sekitarnya. Dia banyak menerima nasehat agar banyak mengamalkan kelebihan yang dipunyainya kepada sesama. Pesan tersebut dijalankan dengan memulai membantu keluarga yang sering mendapat masalah, teman-temannya yang punya problem asmara sampai pekerjaan yang susah, dan orang lain yang mendengar kemampuannya dari buah bibir masyarakat setempat.

Namanya semakin dikenal seiring banyak orang yang berhasil menuntaskan masalahnya melalui solusi dan ajian-ajian yang diberikan. Kini ia membuka praktik di rumah sendiri di      Jl Pangrango 12 Perum Griya Gawe Mukti, Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Karya olah supranaturalnya banyak digunakan masyarakat luas hingga sampai ke negara-negara Asia, seperti: Taiwan, Hongkong, Singapura, Brunei, Malaysia, Korea, Bangkok, Jepang, dan Australia; dan ternyata banyak klien-nya yang mangaku ajian yang diberikan terbukti berhasil.

Seperti halnya para dukun lainnya, Ki Fatahillah Songgolangit memiliki spesialisasi untuk membantu klien-nya yang membutuhkan pertolongan dirinya, berikut mahar yang telah dipatok. Kira-kira ada 15 ajian yang siap diberikan kepada para klien-nya yang datang kepada dirinya. Diantaranya, AJIAN PENER ASMORO: Memikat lawan jenis / orang yang dituju menjadi cinta, rindu selamanya, solusi bagi yang belum bertemu jodohnya, dan lain-lain. Ajian ini dipatok mahar Rp 400.000,- ; AJIAN GEMBONG ISIM: Solusi mengatasi usaha / bisnis yang macet, tidak maju-maju, perusahaan bangkrut, tender sering lepas, dikerjai pesaing (guna-guna bisnis), pemagaran gedung. Ajian ini dipatok dengan mahar Rp 1.000.000,- ; Dengan mahar Rp 700.000,- , AJIAN JUNJUNG KHARISMA dapat dilaksanakan: Spesial untuk pejabat, public figure, caleg (Pilkada), artis, PNS, karyawan kantor, pelamar kerja kantoran. Membuka kharisma-wibawa untuk menarik simpati massa dan disukai atasan serta selalu dipercaya.; KAROMAH BATU LANGIT: Menyembuhkan berbagai penyakit kronis dan ganas - seperti kanker, tumor, stroke, diabetes, liver, asam urat, depresi, sulit punya keturunan, anak idiot, kurang cerdas, dan lain-lain, hanya dengan mahar Rp 300.000,- ; AJIAN GEMBONG ISIM: Mengatasi usaha macet, bisnis amburadul, perusahaan bangkrut, tender sering lepas, dikerjai pesaing (guna-guna bisnis), pemagaran gedung, dengan Mahar Rp 1.000.000,-. Konsultasi langsung maupun jarak jauh dapat dilakukan Ki Fatahillah Songgolangit. Jika klien-nya berada pada jarak jauh dan tidak memungkinkan untuk datang ke tempat praktik sang dukun, ajian berserta petunjuk akan dipaketkan lewat jasa Pos Kilat/Express/Tiki. Untuk dalam negeri tanpa tambahan ongkos kirim, sedangkan untuk luar negeri ada tambahan ongkos kirim sebesar Rp 150.000,-.

Terlepas dari kontroversi yang ada mengenai dunia perdukunan, peran dukun bagi para klien-nya tidak akan pernah hilang selama mereka terus percaya dan merasa ’tergantung’ akan kebutuhan keberhasilan dalam apapun yang dilakukan si klien. Jadi, apakah Anda berminat?

Wishlist and 2+7

Investigative Reporting Assignment by Yohanes Christ H.


Wish List

Topik       : Penelusuran praktek “penghematan” listrik dengan suatu alat bernama energy saver


Angle       : Apakah alat energy saver terhitung ilegal?


Lokasi Peliputan: 

1. Rumah penyalur alat energy saver, Komplek DKI, Jakarta Timur

2. Rumah konsumen pengguna alat energy saver, Komplek   DKI, Jakarta Timur


Narasumber: 

1. Eman, penyalur sekaligus produsen alat energy saver

                         Pertanyaan:

a.       Apakah Anda benar dan masih menjual alat energy saver?

b.      Selain di Komplek DKI, Jakarta Timur, kemana lagi Anda memasarkan alat ini?

c.       Bagaimana Anda memasarkan alat ini? Anda yang berkeliling atau konsumen yang mencari Anda?

d.      Dibanderol harga berapa alat ini?

e.       Darimana Anda mendapat alat ini? Dari produsen, perusahaan atau merakit sendiri?

f.        Bagaimana pemasangan dan cara kerja alat ini?

g.       Apakah pemasangan alat ini dilakukan oleh konsumen atau Anda sendiri?

h.       Menurut Anda, apakah alat ini benar-benar bekerja dalam penghematan jumlah biaya pemakaian listrik? Berapa persen?

i.         Apakah Anda sendiri menggunakan alat ini di rumah Anda?

j.        Menurut Anda, apakah alat ini ilegal untuk digunakan?

k.      Apakah Anda pernah tertangkap petugas PLN karena pemakaian alat ini di rumah Anda?

                     
2. Bapak Udin, konsumen

                       
Pertanyaan:

a.       Benarkah Bapak pengguna alat energy saver?

b.      Darimana Bapak mendapatkan alat ini?

c.       Berapa harga alat ini saat Bapak membelinya?

d.      Sudah Berapa lama Bapak menggunakan alat ini?

e.       Setelah pemasangan alat energy saver, apakah biaya listrik berkurang setiap bulan? Berapa persen dari sebelumnya?

f.        Menurut Bapak, apakah alat ini ilegal?

g.       Apakah petugas PLN pernah mendatangi rumah Bapak?Apakah tertangkap menggunakan alat ini? Apa tindakan petugas?

3. Ibu Sri, konsumen

                       
Pertanyaan:

a.       Benarkah Ibu pegguna alat energy saver?

b.      Darimana Ibu mendapatkan alat ini?

c.       Berapa harga alat ini saat Ibu membelinya?

d.      Sudah Berapa lama Ibu menggunakan alat ini?

e.       Setelah pemasangan alat energy saver, apakah biaya listrik berkurang setiap bulan? Berapa persen dari sebelumnya?

f.        Menurut Ibu, apakah alat ini ilegal?

g.       Apakah petugas PLN pernah mendatangi rumah Ibu?Apakah tertangkap menggunakan alat ini? Apa tindakan petugas?




Data Penunjang

               Saya megambil beberapa artikel dari Internet yang berkaitan dengan topik, baik itu artikel yang terdapat di blog maupun forum tertentu.


Action Plan


Riset: ( 4/10/2008, 13.00 WIB, rumah Eman )

          ( 4/10/2008, 13.30 WIB, rumah Bapak Udin )

          ( 4/10/2008, 14.00 WIB, rumah Ibu Sri )


Sarching Data: ( 5/10/2008, 21.15 WIB, Internet )

                         ( 9/10/2008, 14.30 WIB, Internet )


Wawancara Expert: ( 6/10/2008, 13.30 WIB, rumah Eman )

                                ( 6/10/2008, 19.00 WIB, rumah Bapak Udin )

                                ( 7/10/2008, 11.00 WIB, rumah Ibu Sri )


Liputan: ( 6/10/2008, 14.15 WIB, rumah Eman )

              ( 6/10/2008, 20.00. WIB, rumah Bapak Udin )

              ( 7/10/2008, 12.10 WIB, rumah Ibu Sri )

              ( 7/10/2008, 12.30 WIB, Rumah Eman )


Analisis Data

            Saya menganalisis hasil wawancara dan liputan dari ketiga narasumber, serta membandingkannya dengan informasi yang saya dapatkan dari artikel di Internet.


Penulisan


Edit Naskah



“ 2 Bagian + 7 Rincian Langkah ”

                        

Bagian I


1.      First Lead

Saya mendengar ada penjualan alat penghemat listrik yang banyak beredar di Jakarta


2.      Initial Investigation

Saya bertemu dengan konsumen alat energy saver ini


3.      Forming an Investigative Hypothesis

Benar alat energy saver beredar di Jakarta


4.      Literature Research

Saya melakukan riset melalui internet mengenai penggunaan alat energy saver


5.      Interviewing Experts

Saya melakukan wawancara dengan penyalur sekaligus produsen alat penghemat listrik ini dan konsumennya.


6.      Finding a Paper Trail

Saya melakukan riset melalui internet, mencari ketentuan hukum/undang-undang mengenai penggunaan listrik


7.      Interviewing Key Informants and Sources / Finding People Trail

Saya mewawancarai penyalur sekaligus produsen alat penghemat listrik ini dan konsumen-kosumen nya.



Bagian II


1.      First Hand Observation

Saya menyamar sebagai pembeli dengan datang ke rumah penyalur


2.      Organizing Files

Saya membandingkan harga yang ditawarkan oleh penyalur dengan data yang saya dapat melalui wawancara dengan konsumen dan informasi dari internet


3.      More Interviews

-


4.      Analyzing and Organizing Data

Saya memfokuskan penelitian apakah alat energy saver ilegal atau tidak, baik di mata penyalur maupun konsumen, serta pihak yang terkait


5.      Writing

Saya menuliskan temuan saya ke dalam sebuah laporan investigasi


6.      Fast Checking

Saya bersama dengan penyalur melakuan uji coba alat tersebut di rumah penyalur, dan ternyata alat itu bekerja


7.      Libel Check

-