LIPUTAN INVESTIGASI
TITLE: BALAPAN LIAR
TANGGAL:
LOKASI: JALAN ASIA-AFRIKA, JAKARTA
REP/CAM: ETIKA, ELLISA, FOURESTYANTI, YOHANES, ADHISURYA
KELAS: MC11-3B
1. Shoot Patung Bundaran Senayan (VO: Jakarta, Kota yang ramai dengan gemerlap kehidupan modern - 10 s)
2. Shoot Keadaan Siang Hari di Depan Senayan City (VO: Berbagai aktivitas manusia yang hilir-mudik dengan segala kesibukannya - 9 s)
3. Shoot Malam Hari yang Padat dengan Aktivitas (VO: Terutama pada malam hari.Banyak orang, terutama anak muda, mencari kesenangan pribadi - 12 s)
4. Shoot balapan yang blur, diikuti dengan teks “BALAP LIAR MOBIL” (VO: Salah satunya adalah balap liar mobil - 11 s)
5. Shoot keadaan saat balapan berlangsung - sekilas - 3 s
6. Shoot Jalan Asia-Afrika saat malam hari, sebelum balapan (VO: Setiap akhir pekan, Jalan Asia-Afrika yang telah berganti malam, sekitar pukul 00.00 WIB, berubah seketika menjadi arena balapan - 11 s)
7. Shoot speedometer dalam mobil si pembalap - 2 s
8. Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi - 4 s
9. Shoot speedometer dalam mobil si pembalap - 2 s
10. Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi - 8 s
11. Text Line
“Persiapan Sebelum Balapan” 4 s
12. Video wawancara dengan Thom, si Pembalap 44 s
13. Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi di Jalan Asia Afrika (VO: Asia-Afrika seakan menjadi primadona bagi pembalap liar untuk melakukan aksinya - 8 s)
14. Video wawancara dengan Thom, si Pembalap
Diikuti teks pertanyaan dan jawaban Rekaman percakapan antara pembalap dengan reporter - 40 s
15. Shoot Balapan Liar Mobil yang sedang beraksi di Jalan Asia Afrika (VO: Bagi kaum muda ajang balap liar menjadi semacam trend untuk menunjukkan kebolehan dan eksistensinya dalam balapan mobil. Namun sayangnya kesempatan untuk berekspresi ini disalahgunakan oleh komunitas-komunitas yang tidak bertanggung jawab) - 20 s
16. Video wawancara dengan Ben, salah seorang penonton balapan liar
Rekaman percakapan antara si penonton dengan reporter - 48 s
17. Shoot polisi yang sedang patroli di pinggir jalan
Shoot Jalan Asia-Afrika saat malam hari, dan
Shoot papan nama Wakapolsek Tanah Abang VO: Ternyata polisi tidak tinggal diam menanggapi penyalahgunaan fasilitas public, terutama jalan raya, yang dijadikan arena balapan. Dan tampaknya selama ini usaha polisi tidak dihiraukan oleh pelaku balap liar - 18 s
18. Text Line pertanyaan 1 - 3 s
19. Video wawancara polisi Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter - 35 s
20. Text Line pertanyaan 2 - 3 s
21. Video wawancara polisi Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter - 20 s
22. Video wawancara polisi 3 - 3 s
23. Video wawancara polisi Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter - 26 s
24. Text Line pertanyaan 4 - 3 s
25. Video wawancara polisi Rekaman percakapan antara polisi dengan reporter - 16 s
26. Shoot pedagang yang sedang berjualan (VO: Namun keberuntungan berpihak kepada lingkungan sekitarnya, sebagai contoh pedagang kaki lima yang berjualan di arena balapan - 13 s)
27. Video wawancara dengan Bapak Samin, pedagang minuman
Diikuti teks pertanyaan dan jawaban
Rekaman percakapan antara pedagang dengan reporter - 29 s
28. Video balapan liar (VO: Inilah sisi lain dalam kehidupan anak muda yang mengedepankan kesenangan pribadi tanpa mempedulikan aturan yang berlaku. Akankah hal ini terus berlanjut? - 13 s)
29. Line Text
(“Hanya merekalah yang tahu jawabannya !” - 4 s)
30. Credit - 35 s
Wednesday, April 07, 2010
Energy Saver, Cara Berhemat Listrik Ilegal
Investigative Reporting Assignment
Energy Saver, Cara Berhemat Listrik Ilegal
( oleh: Yohanes Christ Hasibuan / MC11-3B / 2007110954 )
( oleh: Yohanes Christ Hasibuan / MC11-3B / 2007110954 )
“Penggunaan alat ini melanggar ketentuan perjanjian antara PLN dan konsumen,” demikian kata Murtaqi Syamsudin, General Manager PLN, menanggapi penggunaan Alat Penghemat Listrik atau Energy/Power Saver, yang kian merambah bebas di tengah masyarakat.
Keberadaan alat penghemat listrik atau yang lebih familiar dengan kata energy saver ini bukanlah barang baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Ibukota. Alat yang diklaim mampu menghemat biaya penggunaan listrik sampai 40 % ternyata tehitung praktek ilegal.
Penghematan yang bertujuan mengurangi biaya tagihan listrik, kian marak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Berhemat dirasakan perlu saat-saat ini, entah itu sadar dilakukan secara legal atau bahkan ilegal, mengingat kebutuhan hidup yang kian mencekik.
Pemasaran alat ini tidak hanya dilakukan secara door to door oleh seorang sales person, tetapi juga melalui dunia maya. Penjualan yang dilakukan lewat internet menjadi alat promosi yang terhitung cukup efektif untuk menarik minat kosumen.
Adalah Eman (28), seorang sarjana teknik dari sebuah perguruan tinggi di Jakarta telah menjalani profesi sebagai produsen dan penyalur alat energy saver ini di lingkungan komplek perumahan dimana ia tinggal. Alat ini ia rakit sendiri dengan keahlian dan pengetahuan yang ia dapat selama menjadi mahasiswa dan juga pengalaman dari teman-temannya.
“Kalo yang udah tau saya yang jual, ya mereka dateng ke sini aja, tapi kalo lagi sepi order, saya sendiri yang keliling”, ujarnya. Alat yang ia jual dengan kisaran harga Rp 150.000,- hingga Rp 250.000,- ini dipasarkan di daerah Komplek DKI, Jakarta Timur.
Pemasangan alat ini terhitung mudah. Hanya dengan mencolokkan kabel daya alat ini ke stop kontak yang berada dimanapun di rumah konsumen. Alat ini bekerja dengan memperlambat piringan yang berputar di meteran listrik akibat semacam gelombang yang dihasilkan alat tersebut. Menurut pengakuan Eman, ia pernah mencoba sendiri penggunaan alat energy saver ini di rumahnya dan mengaku biaya pemakaian listrik berkurang dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Untuk menarik hati calon konsumennya, Eman melakukan demonstrasi terlebih dahulu dengan menyalakan beban (berupa lampu neon, dll) tanpa menyalakan alat penghemat listrik, lalu menunjukkan besar arus yang terpakai. Setelah itu, alat penghemat dipasang, kemudian diperlihatkan kepada calon konsumennya bahwa daya yang dikonsumsi menjadi berkurang. “Itu yang bakal ngurangin biaya listrik”, tambahnya.
Alat ini Benar-Benar Bekerja
Seorang konsumen yang membeli alat ini dari Eman dua tahun lalu, Bapak Udin (54), menuturkan “Awalnya sih dia minjemin saya dulu, setelah sebulan ternyata tagihan listrik saya lumayan berkurang, jadi ya saya beli deh alatnya, kalo ga salah sih sekitar Rp 200.000,- waktu itu.” Pak Udin mengaku kurang mengetahui berapa persen penghematan yang terjadi pada tagihannya. “Dulu saya anggap alat ini sah-sah aja tapi anggapan saya berubah setelah setahun lalu alat itu dicabut oleh petugas PLN, akibatnya saya kena denda pada rekening listrik saya sebesar biaya yang hilang selama saya memakai alat tersebut. Mau berhemat masa ga didukung malah dikasih denda?” tambah Pak Udin.
Lain halnya dengan Ibu Sri (49), yang mengaku memakai alat ini sejak setahun lalu dan masih terpasang hingga sekarang. Sama halnya dengan Pak Udin, tagihan listriknya lumayan berkurang. “Biasanya sih Rp. 200.000,-, tapi setelah pakai alat ini bisa jadi Rp. 125.000,-an. Alat ini benar-benar bekerja”, ungkap Ibu Sri.
Apa Kata PLN dan Instansi Terkait Lainnya?
Menurut Murtaqi Syamsudin, General Manager PLN, penggunaan alat ini melanggar ketentuan perjanjian antara PLN dan konsumen. Konsumen harap berhati-hati dengan penghematan yang tidak benar, yaitu yang bekerja dengan prinsip gelombang yang memperlambat meteran dan diminta untuk segera dicabut (Press Release PLN Distribusi Jawa Barat - Banten, 11 Juli 2006).
PLN akan mencabut alat penghemat listrik ini jika tertangkap terpasang pada meteran listrik konsumen, serta akan diberikan sanksi berupa denda pembayaran biaya pada rekening listrik yang bersangkutan selama ia menggunakan alat tersebut.
Lain halnya seperti yang ditulis pada salah satu situs internet yang menawarkan alat ini (http://www.optimashops.com), yang menyebutkan bahwa penggunaan alat penghemat listrik semacam ini sangat disarankan pemerintah, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum melalui SK Menteri PU No.23/PRT/78. Dan juga oleh BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) melalui Uji Fungsi (Uji Riset dan Teknologi) No.18/LAP.JATEK/LSDE/BPPT/VIII/04.
PLN Vs Konsumen Nakal
Penghematan biaya listrik idealnya dilakukan dengan mengurangi penggunaan peralatan elektronik rumah tangga ataupun industri. Tetapi apalah artinya jika penghematan yang terjadi malah merugikan Negara. Disatu sisi konsumen diuntungkan, dengan pemakaian listrik sebanyak-banyaknya tetapi membayar tagihan sekecil-kecilnya. Di lain pihak, PLN, sebagai perusahaan penyedia jasa pelistrikan di Indonesia merasa dirugikan besar-besaran. Bayangkan saja yang akan terjadi jika PLN secara terus-menerus kecolongan praktek nakal ini.
Peranan Dukun Terhadap Pengambilan Keputusan Dari Para Klien-nya
PUBLIC RELATIONS & PUBLICITY Assignment
Topik: Peranan Dukun Terhadap Pengambilan Keputusan Dari Para Klien-nya
Fenomena perdukunan, khususnya di Indonesia telah ada dan menjamur dari masa ke masa hingga saat ini. Aneh memang, di zaman se-modern ini, masih saja ada pihak-pihak tertentu yang sengaja atau bahkan tidak sengaja memanfaatkan serta mempercayai para dukun atau dikenal juga dengan sebutan paranormal / spiritualis ini untuk masuk ke dalam sektor kehidupan pribadinya, baik itu dalam lingkup bisnis, keuangan, kesehatan, cinta, jodoh, peruntungan nasib, pergumulan, bahkan seks. Baik disadari ataupun tidak para klien yang notabene-nya terdiri dari berbagai kelas sosial, pekerjaan, umur, dan sebagainya, telah membuat suatu keputusan dalam hidupnya untuk percaya akan apa yang dikatakan oleh sang dukun. Begitu amat pentingnya peranan sang dukun bagi para kliennya, entah kenapa? Para klien tentu berharap apa yang dikatakan sang dukun adalah hal-hal yang baik adanya dan tidak mendatangkan celaka kepada mereka. Kalaupun ternyata diketahui akan ada suatu masalah yang akan timbul pada kehidupan si klien, maka klien pun akan meminta saran dan tuntunan kepada sang dukun agar masalah itu jangan sampai datang kepada si klien yang bersangkutan.
Dapat dikatakan selain berfungsi sebagai “pengobat” dukun juga berperan sebagai psikiater bagi masyarakat yang mempercayainya. Mengapa demikian? Di perkotaan seiring dengan padatnya penduduk, munculnya penyakit-penyakit di dalam keseharian masyarakat, yang banyak disebabkan karena pekerjaan, depresi, frustasi, serta ketidakastian hidup, tidak dapat dipungkiri keberadaannya, disamping masih ada berbagai permasalahan lain seperti himpitan ekonomi yang membuat penderitaan warga kota semakin kompleks. Hal itu membuat kompleksnya penyakit yang dihadapi warga kota yakni penyakit fisik dan psikologis yang perlu diobati secara bersamaan. Dari peran ganda dan fungsi tersebut, lantas masyarakat dari luar kota atau daerah lain jauh-jauh datang untuk menemukan orang pintar guna mendapatkan jawaban serta keputusan atas pergumulan permasalahan yang sedang dihadapi si klien, baik itu kesembuhan penyakit, kondisi finansial, keluarga, dan lain sebagainya. Bagi para klien, tentu menempatkan kepercayaan mereka sepenuhnya kepada sang dukun dalam pengambilan keputusan di dalam hidupnya, terutama permasalahan yang sedang dihadapi, adalah hal yang harus dilakukannya agar segala sesuatu berjalan lancar dan berhasil. Begitu besarnya pengaruh yang diberikan oleh sang dukun bagi para kliennya. Terlepas dari konteks agama, berdasarkan logika yang ada, hal ini memang benar-benar aneh dan tidak masuk akal, mempercayakan hidup serta keputusan di tangan seorang manusia. Tetapi, eksistensi dunia perdukunan tak dapat hilang dari tengah masyarakat, khususnya di Indonesia.
Adalah Ki Fatahillah Songgolangit, spiritualis Hikmah dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya. Kini, setiap hari dipercaya sebagai pengasuh tetap Konsultasi Spiritual dan Tabir Mimpi di Harian METEOR (Jawa Pos Grup) terbit di Jateng-DIY. Menurut pengakuannya, pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur ini mewarisi kemampuan olah spiritual dan supranatural dari kakeknya. Sejak kecil ia sudah pandai menebak kejadian-kejadian yang akan dialami oleh orang-orang di sekitarnya. Dia banyak menerima nasehat agar banyak mengamalkan kelebihan yang dipunyainya kepada sesama. Pesan tersebut dijalankan dengan memulai membantu keluarga yang sering mendapat masalah, teman-temannya yang punya problem asmara sampai pekerjaan yang susah, dan orang lain yang mendengar kemampuannya dari buah bibir masyarakat setempat.
Namanya semakin dikenal seiring banyak orang yang berhasil menuntaskan masalahnya melalui solusi dan ajian-ajian yang diberikan. Kini ia membuka praktik di rumah sendiri di Jl Pangrango 12 Perum Griya Gawe Mukti, Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Karya olah supranaturalnya banyak digunakan masyarakat luas hingga sampai ke negara-negara Asia, seperti: Taiwan, Hongkong, Singapura, Brunei, Malaysia, Korea, Bangkok, Jepang, dan Australia; dan ternyata banyak klien-nya yang mangaku ajian yang diberikan terbukti berhasil.
Seperti halnya para dukun lainnya, Ki Fatahillah Songgolangit memiliki spesialisasi untuk membantu klien-nya yang membutuhkan pertolongan dirinya, berikut mahar yang telah dipatok. Kira-kira ada 15 ajian yang siap diberikan kepada para klien-nya yang datang kepada dirinya. Diantaranya, AJIAN PENER ASMORO: Memikat lawan jenis / orang yang dituju menjadi cinta, rindu selamanya, solusi bagi yang belum bertemu jodohnya, dan lain-lain. Ajian ini dipatok mahar Rp 400.000,- ; AJIAN GEMBONG ISIM: Solusi mengatasi usaha / bisnis yang macet, tidak maju-maju, perusahaan bangkrut, tender sering lepas, dikerjai pesaing (guna-guna bisnis), pemagaran gedung. Ajian ini dipatok dengan mahar Rp 1.000.000,- ; Dengan mahar Rp 700.000,- , AJIAN JUNJUNG KHARISMA dapat dilaksanakan: Spesial untuk pejabat, public figure, caleg (Pilkada), artis, PNS, karyawan kantor, pelamar kerja kantoran. Membuka kharisma-wibawa untuk menarik simpati massa dan disukai atasan serta selalu dipercaya.; KAROMAH BATU LANGIT: Menyembuhkan berbagai penyakit kronis dan ganas - seperti kanker, tumor, stroke, diabetes, liver, asam urat, depresi, sulit punya keturunan, anak idiot, kurang cerdas, dan lain-lain, hanya dengan mahar Rp 300.000,- ; AJIAN GEMBONG ISIM: Mengatasi usaha macet, bisnis amburadul, perusahaan bangkrut, tender sering lepas, dikerjai pesaing (guna-guna bisnis), pemagaran gedung, dengan Mahar Rp 1.000.000,-. Konsultasi langsung maupun jarak jauh dapat dilakukan Ki Fatahillah Songgolangit. Jika klien-nya berada pada jarak jauh dan tidak memungkinkan untuk datang ke tempat praktik sang dukun, ajian berserta petunjuk akan dipaketkan lewat jasa Pos Kilat/Express/Tiki. Untuk dalam negeri tanpa tambahan ongkos kirim, sedangkan untuk luar negeri ada tambahan ongkos kirim sebesar Rp 150.000,-.
Terlepas dari kontroversi yang ada mengenai dunia perdukunan, peran dukun bagi para klien-nya tidak akan pernah hilang selama mereka terus percaya dan merasa ’tergantung’ akan kebutuhan keberhasilan dalam apapun yang dilakukan si klien. Jadi, apakah Anda berminat?
Topik: Peranan Dukun Terhadap Pengambilan Keputusan Dari Para Klien-nya
Fenomena perdukunan, khususnya di Indonesia telah ada dan menjamur dari masa ke masa hingga saat ini. Aneh memang, di zaman se-modern ini, masih saja ada pihak-pihak tertentu yang sengaja atau bahkan tidak sengaja memanfaatkan serta mempercayai para dukun atau dikenal juga dengan sebutan paranormal / spiritualis ini untuk masuk ke dalam sektor kehidupan pribadinya, baik itu dalam lingkup bisnis, keuangan, kesehatan, cinta, jodoh, peruntungan nasib, pergumulan, bahkan seks. Baik disadari ataupun tidak para klien yang notabene-nya terdiri dari berbagai kelas sosial, pekerjaan, umur, dan sebagainya, telah membuat suatu keputusan dalam hidupnya untuk percaya akan apa yang dikatakan oleh sang dukun. Begitu amat pentingnya peranan sang dukun bagi para kliennya, entah kenapa? Para klien tentu berharap apa yang dikatakan sang dukun adalah hal-hal yang baik adanya dan tidak mendatangkan celaka kepada mereka. Kalaupun ternyata diketahui akan ada suatu masalah yang akan timbul pada kehidupan si klien, maka klien pun akan meminta saran dan tuntunan kepada sang dukun agar masalah itu jangan sampai datang kepada si klien yang bersangkutan.
Dapat dikatakan selain berfungsi sebagai “pengobat” dukun juga berperan sebagai psikiater bagi masyarakat yang mempercayainya. Mengapa demikian? Di perkotaan seiring dengan padatnya penduduk, munculnya penyakit-penyakit di dalam keseharian masyarakat, yang banyak disebabkan karena pekerjaan, depresi, frustasi, serta ketidakastian hidup, tidak dapat dipungkiri keberadaannya, disamping masih ada berbagai permasalahan lain seperti himpitan ekonomi yang membuat penderitaan warga kota semakin kompleks. Hal itu membuat kompleksnya penyakit yang dihadapi warga kota yakni penyakit fisik dan psikologis yang perlu diobati secara bersamaan. Dari peran ganda dan fungsi tersebut, lantas masyarakat dari luar kota atau daerah lain jauh-jauh datang untuk menemukan orang pintar guna mendapatkan jawaban serta keputusan atas pergumulan permasalahan yang sedang dihadapi si klien, baik itu kesembuhan penyakit, kondisi finansial, keluarga, dan lain sebagainya. Bagi para klien, tentu menempatkan kepercayaan mereka sepenuhnya kepada sang dukun dalam pengambilan keputusan di dalam hidupnya, terutama permasalahan yang sedang dihadapi, adalah hal yang harus dilakukannya agar segala sesuatu berjalan lancar dan berhasil. Begitu besarnya pengaruh yang diberikan oleh sang dukun bagi para kliennya. Terlepas dari konteks agama, berdasarkan logika yang ada, hal ini memang benar-benar aneh dan tidak masuk akal, mempercayakan hidup serta keputusan di tangan seorang manusia. Tetapi, eksistensi dunia perdukunan tak dapat hilang dari tengah masyarakat, khususnya di Indonesia.
Adalah Ki Fatahillah Songgolangit, spiritualis Hikmah dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya. Kini, setiap hari dipercaya sebagai pengasuh tetap Konsultasi Spiritual dan Tabir Mimpi di Harian METEOR (Jawa Pos Grup) terbit di Jateng-DIY. Menurut pengakuannya, pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur ini mewarisi kemampuan olah spiritual dan supranatural dari kakeknya. Sejak kecil ia sudah pandai menebak kejadian-kejadian yang akan dialami oleh orang-orang di sekitarnya. Dia banyak menerima nasehat agar banyak mengamalkan kelebihan yang dipunyainya kepada sesama. Pesan tersebut dijalankan dengan memulai membantu keluarga yang sering mendapat masalah, teman-temannya yang punya problem asmara sampai pekerjaan yang susah, dan orang lain yang mendengar kemampuannya dari buah bibir masyarakat setempat.
Namanya semakin dikenal seiring banyak orang yang berhasil menuntaskan masalahnya melalui solusi dan ajian-ajian yang diberikan. Kini ia membuka praktik di rumah sendiri di Jl Pangrango 12 Perum Griya Gawe Mukti, Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Karya olah supranaturalnya banyak digunakan masyarakat luas hingga sampai ke negara-negara Asia, seperti: Taiwan, Hongkong, Singapura, Brunei, Malaysia, Korea, Bangkok, Jepang, dan Australia; dan ternyata banyak klien-nya yang mangaku ajian yang diberikan terbukti berhasil.
Seperti halnya para dukun lainnya, Ki Fatahillah Songgolangit memiliki spesialisasi untuk membantu klien-nya yang membutuhkan pertolongan dirinya, berikut mahar yang telah dipatok. Kira-kira ada 15 ajian yang siap diberikan kepada para klien-nya yang datang kepada dirinya. Diantaranya, AJIAN PENER ASMORO: Memikat lawan jenis / orang yang dituju menjadi cinta, rindu selamanya, solusi bagi yang belum bertemu jodohnya, dan lain-lain. Ajian ini dipatok mahar Rp 400.000,- ; AJIAN GEMBONG ISIM: Solusi mengatasi usaha / bisnis yang macet, tidak maju-maju, perusahaan bangkrut, tender sering lepas, dikerjai pesaing (guna-guna bisnis), pemagaran gedung. Ajian ini dipatok dengan mahar Rp 1.000.000,- ; Dengan mahar Rp 700.000,- , AJIAN JUNJUNG KHARISMA dapat dilaksanakan: Spesial untuk pejabat, public figure, caleg (Pilkada), artis, PNS, karyawan kantor, pelamar kerja kantoran. Membuka kharisma-wibawa untuk menarik simpati massa dan disukai atasan serta selalu dipercaya.; KAROMAH BATU LANGIT: Menyembuhkan berbagai penyakit kronis dan ganas - seperti kanker, tumor, stroke, diabetes, liver, asam urat, depresi, sulit punya keturunan, anak idiot, kurang cerdas, dan lain-lain, hanya dengan mahar Rp 300.000,- ; AJIAN GEMBONG ISIM: Mengatasi usaha macet, bisnis amburadul, perusahaan bangkrut, tender sering lepas, dikerjai pesaing (guna-guna bisnis), pemagaran gedung, dengan Mahar Rp 1.000.000,-. Konsultasi langsung maupun jarak jauh dapat dilakukan Ki Fatahillah Songgolangit. Jika klien-nya berada pada jarak jauh dan tidak memungkinkan untuk datang ke tempat praktik sang dukun, ajian berserta petunjuk akan dipaketkan lewat jasa Pos Kilat/Express/Tiki. Untuk dalam negeri tanpa tambahan ongkos kirim, sedangkan untuk luar negeri ada tambahan ongkos kirim sebesar Rp 150.000,-.
Terlepas dari kontroversi yang ada mengenai dunia perdukunan, peran dukun bagi para klien-nya tidak akan pernah hilang selama mereka terus percaya dan merasa ’tergantung’ akan kebutuhan keberhasilan dalam apapun yang dilakukan si klien. Jadi, apakah Anda berminat?
Wishlist and 2+7
Investigative Reporting Assignment by Yohanes Christ H.
Wish List
Topik : Penelusuran praktek “penghematan” listrik dengan suatu alat bernama energy saver
Angle : Apakah alat energy saver terhitung ilegal?
Lokasi Peliputan:
1. Rumah penyalur alat energy saver, Komplek DKI, Jakarta Timur
2. Rumah konsumen pengguna alat energy saver, Komplek DKI, Jakarta Timur
Narasumber:
1. Eman, penyalur sekaligus produsen alat energy saver
Pertanyaan:
a. Apakah Anda benar dan masih menjual alat energy saver?
b. Selain di Komplek DKI, Jakarta Timur, kemana lagi Anda memasarkan alat ini?
c. Bagaimana Anda memasarkan alat ini? Anda yang berkeliling atau konsumen yang mencari Anda?
d. Dibanderol harga berapa alat ini?
e. Darimana Anda mendapat alat ini? Dari produsen, perusahaan atau merakit sendiri?
f. Bagaimana pemasangan dan cara kerja alat ini?
g. Apakah pemasangan alat ini dilakukan oleh konsumen atau Anda sendiri?
h. Menurut Anda, apakah alat ini benar-benar bekerja dalam penghematan jumlah biaya pemakaian listrik? Berapa persen?
i. Apakah Anda sendiri menggunakan alat ini di rumah Anda?
j. Menurut Anda, apakah alat ini ilegal untuk digunakan?
k. Apakah Anda pernah tertangkap petugas PLN karena pemakaian alat ini di rumah Anda?
2. Bapak Udin, konsumen
Pertanyaan:
a. Benarkah Bapak pengguna alat energy saver?
b. Darimana Bapak mendapatkan alat ini?
c. Berapa harga alat ini saat Bapak membelinya?
d. Sudah Berapa lama Bapak menggunakan alat ini?
e. Setelah pemasangan alat energy saver, apakah biaya listrik berkurang setiap bulan? Berapa persen dari sebelumnya?
f. Menurut Bapak, apakah alat ini ilegal?
g. Apakah petugas PLN pernah mendatangi rumah Bapak?Apakah tertangkap menggunakan alat ini? Apa tindakan petugas?
3. Ibu Sri, konsumen
Pertanyaan:
a. Benarkah Ibu pegguna alat energy saver?
b. Darimana Ibu mendapatkan alat ini?
c. Berapa harga alat ini saat Ibu membelinya?
d. Sudah Berapa lama Ibu menggunakan alat ini?
e. Setelah pemasangan alat energy saver, apakah biaya listrik berkurang setiap bulan? Berapa persen dari sebelumnya?
f. Menurut Ibu, apakah alat ini ilegal?
g. Apakah petugas PLN pernah mendatangi rumah Ibu?Apakah tertangkap menggunakan alat ini? Apa tindakan petugas?
Data Penunjang
Saya megambil beberapa artikel dari Internet yang berkaitan dengan topik, baik itu artikel yang terdapat di blog maupun forum tertentu.
Action Plan
Riset: ( 4/10/2008, 13.00 WIB, rumah Eman )
( 4/10/2008, 13.30 WIB, rumah Bapak Udin )
( 4/10/2008, 14.00 WIB, rumah Ibu Sri )
Sarching Data: ( 5/10/2008, 21.15 WIB, Internet )
( 9/10/2008, 14.30 WIB, Internet )
Wawancara Expert: ( 6/10/2008, 13.30 WIB, rumah Eman )
( 6/10/2008, 19.00 WIB, rumah Bapak Udin )
( 7/10/2008, 11.00 WIB, rumah Ibu Sri )
Liputan: ( 6/10/2008, 14.15 WIB, rumah Eman )
( 6/10/2008, 20.00. WIB, rumah Bapak Udin )
( 7/10/2008, 12.10 WIB, rumah Ibu Sri )
( 7/10/2008, 12.30 WIB, Rumah Eman )
Analisis Data
Saya menganalisis hasil wawancara dan liputan dari ketiga narasumber, serta membandingkannya dengan informasi yang saya dapatkan dari artikel di Internet.
Penulisan
Edit Naskah
“ 2 Bagian + 7 Rincian Langkah ”
Bagian I
1. First Lead
Saya mendengar ada penjualan alat penghemat listrik yang banyak beredar di Jakarta
2. Initial Investigation
Saya bertemu dengan konsumen alat energy saver ini
3. Forming an Investigative Hypothesis
Benar alat energy saver beredar di Jakarta
4. Literature Research
Saya melakukan riset melalui internet mengenai penggunaan alat energy saver
5. Interviewing Experts
Saya melakukan wawancara dengan penyalur sekaligus produsen alat penghemat listrik ini dan konsumennya.
6. Finding a Paper Trail
Saya melakukan riset melalui internet, mencari ketentuan hukum/undang-undang mengenai penggunaan listrik
7. Interviewing Key Informants and Sources / Finding People Trail
Saya mewawancarai penyalur sekaligus produsen alat penghemat listrik ini dan konsumen-kosumen nya.
Bagian II
1. First Hand Observation
Saya menyamar sebagai pembeli dengan datang ke rumah penyalur
2. Organizing Files
Saya membandingkan harga yang ditawarkan oleh penyalur dengan data yang saya dapat melalui wawancara dengan konsumen dan informasi dari internet
3. More Interviews
-
4. Analyzing and Organizing Data
Saya memfokuskan penelitian apakah alat energy saver ilegal atau tidak, baik di mata penyalur maupun konsumen, serta pihak yang terkait
5. Writing
Saya menuliskan temuan saya ke dalam sebuah laporan investigasi
6. Fast Checking
Saya bersama dengan penyalur melakuan uji coba alat tersebut di rumah penyalur, dan ternyata alat itu bekerja
7. Libel Check
-
Expertise Interview
Psychology of Communication Assignment
Penulis memilih mewawancarai Bapak Sapitra Cahya yang berprofesi sebagai seorang satpam (security) di LSPR , tepatnya di kampus B. Penulis memilih beliau, karena menurut kami seorang security merupakan salah satu peran yang cukup penting dalam sebuah organisasi, dimana keamanan merupakan jaminan untuk kelancaran aktivitas kampus – perkuliahan. Penelitian ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psychology of Communication. Selain itu kami juga dapat mengetahui bagaimana kehidupan dan aktivitas pekerjaan seorang security di LSPR. Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah mewawancarai langsung responden (Bapak Sapitra Cahya). Menurut kami cara ini merupakan metode yang efektif dalam pengerjaan tugas ini, sebab data yang kami perlukan, kami dapatkan secara langsung dari responden. Kami menggunakan Digital Camera dalam kelangsungan interview yang kami lakukan. Masing-masing anggota kelompok memiliki tugas tersendiri, yaitu:
1. Andriani : Reporter, pencari materi dan teori
2. Christina : Juru Video dan Editing
3. Eunike Natalia : Pencari narasumber dan tempat wawancara
4. Fahri : Juru Foto
5. Hansen : Blocking, pencari materi dan teori
6. Yohanes : Blocking, pencari materi dan teori, penulis
II.1 IDENTITAS SUBYEK
Adalah Bapak Sapitra Cahya yang berusia 30 tahun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini berasal dari suku Sunda. Saat ini beliau telah menikah dan telah dikaruniai dua orang anak perempuan, yang satu berumur 4 tahun, dan satu lagi berusia 9 bulan. Pendidikan terakhir yang ditempuh Beliau adalah SMA. Setelahnya, Beliau memiliki pendidikan khusus, yang di dapat dari kursus komputer. Saat ini Bapak Sapitra Cahya, yang gemar berjalan – jalan dan hobi main sepak bola dan futsal ini, berprofesi sebagai seorang satpam (security). Tiga tahun, Ia tekuni profesi ini di LSPR. Namun sebelumnya, Bapak yang selama SMA mengambil jurusan IPA ini, pernah bekerja di Bank Resona Perdania (Bank milik Jepang) periode 2001 – 2005 sebagai security. Sebagai tambahan, Beliau tidak memiliki anak buah dalam profesinya ini, karena beliau sendiri adalah anak buah dari kepala security di LSPR.
II.2
A. Hasil Wawancara
Q : Bagaimana perasaan Anda dengan profesi yang Anda miliki sekarang ?
A : Sangat bersyukur selain itu
Q : Apa makna / arti dari profesi yang Anda tekuni selama ini?
A : Menurut Bp. Sapitra menjandi satpam adalah sebuah kebanggaan karna
dapat menjaga dan mengawasi situasi kampus dari ancaman lingkungan luar
Q : Bagaimana menurut pengertian / pendapat Anda tentang profesi yang Anda
tekuni ?
A : Menurut Bp. Sapitra profesi sebagai satpam adalah seorang yang tegas terkadang
galak, tapi itu tidak terdapat dalam dirinya. Sebagai seorang satpam juga harus
berhati – hati dan waspada, karna sekarang Belau bekerja sebagai satpam
kampus jadi lebih harus berhati – hati tehadap hal – hal yang dapat mengancam
kenyamanan mahasiswa, dosen, karyawan, maupun tamu.
Q : Bagaimana ceritanya Anda bisa mencapai profesi yang sekarang ini?
A : Pertama – tama Bp. Sapitra bekerja di bagian farmasi PT. Indofarma, tepatnya
sebagai pembuat obat. Belau telah bekerja di PT. Indofarma selama kurang lebih 3 tahun. Sewaktu Belau mengundurkan diri dan melamar pekerjaan lagi, pekerjaan yang ada hanya sebagai satpam ( security ) di Bank Resona Perdania ( Bank Jepang ) dari tahun 2001 – 2005. Seteolah itu Beliau baru melamar ke LSPR sebagai satpam ( security ) dan bekerja sampai sekarang.
Q : Apakah ada kaitannya antara pendidikan dan profesi Anda sekarang?
A : Sangat jauh, Beliau menekuni sekolah di bidang IPA, mengambil kursus
Komputer dan sekarang bekerja sebagai seorang satpam.
Q : Bagaimana suka dukanya memiliki profesi Anda?
A : Menurut Beliau sukanya dapat menambah pengetahuan tentang pergaulan anak muda dan juga gaji yang mencukupi serta tunjangan – tunjangan yang mencukupi. Seperti tunjangan kesehatan, dan pendidikan untuk anak. Dukanya sebenarnya tidak ada tapi terkadang ada mahasiswa yang tidak terima apabila ditegur dan balik marah.
Q : Bagaimana pandangan lingkungan Anda ( teman, lingkungan sosial, keluarga ) memandang profesi Anda, coba ceritakan!
A : Pandangan teman, keluarga, lingkungan sosial sangat positif, karna selama
itu semua pekerjaan halal dan tidak menganggur. Mereka juga tidak menganggap pekerjaan sebagai seorang satpam merupakan pekerjaan yang rendah.
Q : Pengahargaan atau hadiah seperti apa yang Anda dapatkan dari Profesi Anda?
A : Belum dapat, karna LSPR memberikan penghargaan kepada pegawai yang bekerja selama 5 tahun sedangkan Bp. Sapitra baru bekerja selama 3 tahun 6 bulan.
Q : Bagaimana sikap keluarga terhadap profesi yang Anda tekuni
A : Keluarga sangat mendukung, apalagi istri karna selama pekerjaan itu halal dan
dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Q : Kritikan atau celaan seperti apa yang Anda peroleh ketika Anda menjalani
profesi ini??
A : Bp. Sapitra pernah di kritik oleh sesama satpam maupun mahasiswa karna kurang tegas dan kurang galak sehingga para mahasiswa yang ditegur oleh Bp. Pitrah tidak merasa segan.
Q : Pernahkan Anda berfikir untuk alih profesi?
A : Bp. Sapitra mengakui jika dapat beralih profesi Beliau menginginkan pekerjaan yang tidak banyak berbicara seperti pekerja kantoran yang hanya duduk di belakang komputer.
Q : Ketika ada waktu luang ( tidak menjalani profesi ) kegiatan apa yang Anda lakukan?
A : Membantu istri membereskan rumah, mencuci baju dan juga mengajak anak bermain.
Q : Bila Anda mengalami stres dalam pekerjaan dalam pekerjaan atau profesi yang Anda tekuni, apa yang Anda lakukan?
A : Bp. Sapitra mengakui belum pernah mengalami stres baik dalam pekerja selama di pabrik farmasi dan menjadi satpam, apabila mengalami stres Beliau mengakui akan menceritakan atau berbagi ke teman yang sama profesinya maupun tidak.
B. Hasil Observasi
Penulis melakukan penelitian bertempat di pos security II Kampus B- LSPR, pada hari kamis, 11 Desember 2008, pukul 13.15 – 13.45 WIB. Observasi tempat dan narasumber dilakukan oleh Eunike Natalia, Andriani sebagai reporter, Christina yang merekam wawancara tersebut. Foto diambil di depan pos security II – pintu keluar kampus B, oleh Fahri sebagai juru kamera. Sedangkan Hansen dan Yohanes bertugas sebagai Blocking saat wawancara berlangsung. Blocking dilakukan dikarenakan keadaan tempat wawancara yang ramai, dimana tempat tersebut merupakan akes pintu keluar kampus B. Hambatan yang kami temui dalam proses wawancara adalah selain ramainya tempat wawancara, suara narasumber yang agak kecil dan berintonasi datar menjadi hambatan utama dalam proses tersebut, padahal narasumber memiliki badan yang tegap dan tinggi, serta adanya suara walkie-talkie dan telepon yang terkadang berbunyi, dan staff lain yang sering mengajak ngobrol narasumber. Tetapi karena sikap narasumber yang ramah dan bersahabat, membuat proses wawancara tersebut terasa menyenangkan.
C. Foto Bersama Tim
Terlampir
D. Hasil Rekaman Video
Terlampir
ANALISA
Jika ditinjau dari jumlah orangnya, kelompok kami melakukan wawancara secara “one on one”, dimana narasumber berinteraksi secara langsung dengan reporter dalam menjawab pertanyaan, meskipun masing-masing anggota kelompok juga melakukan interaksi dengan narasumber, namun secara tidak langsung (mengambil video, foto, mengatur blocking). Namun jika ditinjau dari segi struktur, kelopok kami melakukan wawancara secara “Standard Open Interview”, dimana narasumber dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, dengan jawaban apapun. Setiap pertanyaan yang reporter ajukan kepada narasumber merupakan pertanyaan yang bersifat “open” atau terbuka, dimana setiap jawaban yang dihasilkan narasumber dapat berupa opini, pengalaman, dan lain-lain, yang tidak terbatas jumlah katanya atau dengan kata lain bersifat luas.
Sebelum wawancara berlangsung, kelompok kami telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, baik dari segi pemilihan narasumber serta pemilihan tempat wawancara. Kelompok kami tiba tepat waktu dan memperkenalkan diri kami sebagai pihak yang mewawancarai, juga melakukan pendekatan terlebih dulu kepada narasumber, dengan berbasa-basi sebelum wawancara dimulai.
Beberapa perilaku yang kami temui pada narasumber, memiliki kesamaan dengan teori yang terdapat pada Sweaty Palms (The Negleted Art of Being Interviewed . H Anthony Medley. 1978), yakni adanya sikap keterbukaan dari narasumber dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, sehingga menimbulkan rasa empati pada diri reporter, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penggalian informasi yang lebih mendalam pada narasumber. Selain itu sikap mendukung dari narasumber terhadap wawancara yang kami lakukan telah ditunjukkan, melalui sikapnya yang ramah pada anggota kelompok dan juga saat menjawab pertanyaan, meskipun ada beberapa hambatan yang kami temui, yang disebabkan karena kelompok kami mewawancarai narasumber pada saat jam kerja.
Dalam hasil wawancara yang telah kami dapat, dijumpai adanya kesamaan teori yang terdapat pada Sweaty Palms dengan beberapa elemen Conversatioal Competence (Study Guide Psychology of Communication. Topic 9 Conversation. LSPR. 2004), yakni adanya openness atau keterbukaan dari pihak narasumber terhadap pewawancara, empathy atau sikap empati saat melakukan interaksi (dalam hal ini wawancara), ditambah dengan adanya immediacy, yaitu narasumber memiliki sikap tanggap dengan menjawab pertanyaan sesegara mungkin.
KESIMPULAN
SARAN
KESAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Bab I
LATAR BELAKANG
Penulis memilih mewawancarai Bapak Sapitra Cahya yang berprofesi sebagai seorang satpam (security) di LSPR , tepatnya di kampus B. Penulis memilih beliau, karena menurut kami seorang security merupakan salah satu peran yang cukup penting dalam sebuah organisasi, dimana keamanan merupakan jaminan untuk kelancaran aktivitas kampus – perkuliahan. Penelitian ini bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psychology of Communication. Selain itu kami juga dapat mengetahui bagaimana kehidupan dan aktivitas pekerjaan seorang security di LSPR. Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah mewawancarai langsung responden (Bapak Sapitra Cahya). Menurut kami cara ini merupakan metode yang efektif dalam pengerjaan tugas ini, sebab data yang kami perlukan, kami dapatkan secara langsung dari responden. Kami menggunakan Digital Camera dalam kelangsungan interview yang kami lakukan. Masing-masing anggota kelompok memiliki tugas tersendiri, yaitu:
1. Andriani : Reporter, pencari materi dan teori
2. Christina : Juru Video dan Editing
3. Eunike Natalia : Pencari narasumber dan tempat wawancara
4. Fahri : Juru Foto
5. Hansen : Blocking, pencari materi dan teori
6. Yohanes : Blocking, pencari materi dan teori, penulis
BAB II
II.1 IDENTITAS SUBYEK
Adalah Bapak Sapitra Cahya yang berusia 30 tahun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini berasal dari suku Sunda. Saat ini beliau telah menikah dan telah dikaruniai dua orang anak perempuan, yang satu berumur 4 tahun, dan satu lagi berusia 9 bulan. Pendidikan terakhir yang ditempuh Beliau adalah SMA. Setelahnya, Beliau memiliki pendidikan khusus, yang di dapat dari kursus komputer. Saat ini Bapak Sapitra Cahya, yang gemar berjalan – jalan dan hobi main sepak bola dan futsal ini, berprofesi sebagai seorang satpam (security). Tiga tahun, Ia tekuni profesi ini di LSPR. Namun sebelumnya, Bapak yang selama SMA mengambil jurusan IPA ini, pernah bekerja di Bank Resona Perdania (Bank milik Jepang) periode 2001 – 2005 sebagai security. Sebagai tambahan, Beliau tidak memiliki anak buah dalam profesinya ini, karena beliau sendiri adalah anak buah dari kepala security di LSPR.
II.2
A. Hasil Wawancara
Q : Bagaimana perasaan Anda dengan profesi yang Anda miliki sekarang ?
A : Sangat bersyukur selain itu
Q : Apa makna / arti dari profesi yang Anda tekuni selama ini?
A : Menurut Bp. Sapitra menjandi satpam adalah sebuah kebanggaan karna
dapat menjaga dan mengawasi situasi kampus dari ancaman lingkungan luar
Q : Bagaimana menurut pengertian / pendapat Anda tentang profesi yang Anda
tekuni ?
A : Menurut Bp. Sapitra profesi sebagai satpam adalah seorang yang tegas terkadang
galak, tapi itu tidak terdapat dalam dirinya. Sebagai seorang satpam juga harus
berhati – hati dan waspada, karna sekarang Belau bekerja sebagai satpam
kampus jadi lebih harus berhati – hati tehadap hal – hal yang dapat mengancam
kenyamanan mahasiswa, dosen, karyawan, maupun tamu.
Q : Bagaimana ceritanya Anda bisa mencapai profesi yang sekarang ini?
A : Pertama – tama Bp. Sapitra bekerja di bagian farmasi PT. Indofarma, tepatnya
sebagai pembuat obat. Belau telah bekerja di PT. Indofarma selama kurang lebih 3 tahun. Sewaktu Belau mengundurkan diri dan melamar pekerjaan lagi, pekerjaan yang ada hanya sebagai satpam ( security ) di Bank Resona Perdania ( Bank Jepang ) dari tahun 2001 – 2005. Seteolah itu Beliau baru melamar ke LSPR sebagai satpam ( security ) dan bekerja sampai sekarang.
Q : Apakah ada kaitannya antara pendidikan dan profesi Anda sekarang?
A : Sangat jauh, Beliau menekuni sekolah di bidang IPA, mengambil kursus
Komputer dan sekarang bekerja sebagai seorang satpam.
Q : Bagaimana suka dukanya memiliki profesi Anda?
A : Menurut Beliau sukanya dapat menambah pengetahuan tentang pergaulan anak muda dan juga gaji yang mencukupi serta tunjangan – tunjangan yang mencukupi. Seperti tunjangan kesehatan, dan pendidikan untuk anak. Dukanya sebenarnya tidak ada tapi terkadang ada mahasiswa yang tidak terima apabila ditegur dan balik marah.
Q : Bagaimana pandangan lingkungan Anda ( teman, lingkungan sosial, keluarga ) memandang profesi Anda, coba ceritakan!
A : Pandangan teman, keluarga, lingkungan sosial sangat positif, karna selama
itu semua pekerjaan halal dan tidak menganggur. Mereka juga tidak menganggap pekerjaan sebagai seorang satpam merupakan pekerjaan yang rendah.
Q : Pengahargaan atau hadiah seperti apa yang Anda dapatkan dari Profesi Anda?
A : Belum dapat, karna LSPR memberikan penghargaan kepada pegawai yang bekerja selama 5 tahun sedangkan Bp. Sapitra baru bekerja selama 3 tahun 6 bulan.
Q : Bagaimana sikap keluarga terhadap profesi yang Anda tekuni
A : Keluarga sangat mendukung, apalagi istri karna selama pekerjaan itu halal dan
dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Q : Kritikan atau celaan seperti apa yang Anda peroleh ketika Anda menjalani
profesi ini??
A : Bp. Sapitra pernah di kritik oleh sesama satpam maupun mahasiswa karna kurang tegas dan kurang galak sehingga para mahasiswa yang ditegur oleh Bp. Pitrah tidak merasa segan.
Q : Pernahkan Anda berfikir untuk alih profesi?
A : Bp. Sapitra mengakui jika dapat beralih profesi Beliau menginginkan pekerjaan yang tidak banyak berbicara seperti pekerja kantoran yang hanya duduk di belakang komputer.
Q : Ketika ada waktu luang ( tidak menjalani profesi ) kegiatan apa yang Anda lakukan?
A : Membantu istri membereskan rumah, mencuci baju dan juga mengajak anak bermain.
Q : Bila Anda mengalami stres dalam pekerjaan dalam pekerjaan atau profesi yang Anda tekuni, apa yang Anda lakukan?
A : Bp. Sapitra mengakui belum pernah mengalami stres baik dalam pekerja selama di pabrik farmasi dan menjadi satpam, apabila mengalami stres Beliau mengakui akan menceritakan atau berbagi ke teman yang sama profesinya maupun tidak.
B. Hasil Observasi
Penulis melakukan penelitian bertempat di pos security II Kampus B- LSPR, pada hari kamis, 11 Desember 2008, pukul 13.15 – 13.45 WIB. Observasi tempat dan narasumber dilakukan oleh Eunike Natalia, Andriani sebagai reporter, Christina yang merekam wawancara tersebut. Foto diambil di depan pos security II – pintu keluar kampus B, oleh Fahri sebagai juru kamera. Sedangkan Hansen dan Yohanes bertugas sebagai Blocking saat wawancara berlangsung. Blocking dilakukan dikarenakan keadaan tempat wawancara yang ramai, dimana tempat tersebut merupakan akes pintu keluar kampus B. Hambatan yang kami temui dalam proses wawancara adalah selain ramainya tempat wawancara, suara narasumber yang agak kecil dan berintonasi datar menjadi hambatan utama dalam proses tersebut, padahal narasumber memiliki badan yang tegap dan tinggi, serta adanya suara walkie-talkie dan telepon yang terkadang berbunyi, dan staff lain yang sering mengajak ngobrol narasumber. Tetapi karena sikap narasumber yang ramah dan bersahabat, membuat proses wawancara tersebut terasa menyenangkan.
C. Foto Bersama Tim
Terlampir
D. Hasil Rekaman Video
Terlampir
BAB IV
ANALISA, KESIMPULAN, DAN SARAN
ANALISA
Jika ditinjau dari jumlah orangnya, kelompok kami melakukan wawancara secara “one on one”, dimana narasumber berinteraksi secara langsung dengan reporter dalam menjawab pertanyaan, meskipun masing-masing anggota kelompok juga melakukan interaksi dengan narasumber, namun secara tidak langsung (mengambil video, foto, mengatur blocking). Namun jika ditinjau dari segi struktur, kelopok kami melakukan wawancara secara “Standard Open Interview”, dimana narasumber dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, dengan jawaban apapun. Setiap pertanyaan yang reporter ajukan kepada narasumber merupakan pertanyaan yang bersifat “open” atau terbuka, dimana setiap jawaban yang dihasilkan narasumber dapat berupa opini, pengalaman, dan lain-lain, yang tidak terbatas jumlah katanya atau dengan kata lain bersifat luas.
Sebelum wawancara berlangsung, kelompok kami telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, baik dari segi pemilihan narasumber serta pemilihan tempat wawancara. Kelompok kami tiba tepat waktu dan memperkenalkan diri kami sebagai pihak yang mewawancarai, juga melakukan pendekatan terlebih dulu kepada narasumber, dengan berbasa-basi sebelum wawancara dimulai.
Beberapa perilaku yang kami temui pada narasumber, memiliki kesamaan dengan teori yang terdapat pada Sweaty Palms (The Negleted Art of Being Interviewed . H Anthony Medley. 1978), yakni adanya sikap keterbukaan dari narasumber dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, sehingga menimbulkan rasa empati pada diri reporter, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penggalian informasi yang lebih mendalam pada narasumber. Selain itu sikap mendukung dari narasumber terhadap wawancara yang kami lakukan telah ditunjukkan, melalui sikapnya yang ramah pada anggota kelompok dan juga saat menjawab pertanyaan, meskipun ada beberapa hambatan yang kami temui, yang disebabkan karena kelompok kami mewawancarai narasumber pada saat jam kerja.
Dalam hasil wawancara yang telah kami dapat, dijumpai adanya kesamaan teori yang terdapat pada Sweaty Palms dengan beberapa elemen Conversatioal Competence (Study Guide Psychology of Communication. Topic 9 Conversation. LSPR. 2004), yakni adanya openness atau keterbukaan dari pihak narasumber terhadap pewawancara, empathy atau sikap empati saat melakukan interaksi (dalam hal ini wawancara), ditambah dengan adanya immediacy, yaitu narasumber memiliki sikap tanggap dengan menjawab pertanyaan sesegara mungkin.
KESIMPULAN
SARAN
KESAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Study Guide Psychology of Communication. Topic 9 Conversation. LSPR. 2004
Why is Maslow’s Hierarchy important in life?
English For Writing Assignment by Yohanes Christ H.
Why is Maslow’s Hierarchy important in life?
Why is Maslow’s Hierarchy important in life?
As human-being, surely we have needs which must be fulfilled to make our life great. Therefore, Abraham Maslow made a theory about the hierarchy of human’s needs, which may help people considered their needs. There are 5 stages in the pyramid of human needs made by Abraham Maslow or known as Maslow’s Hierarchy. There are Physiological Needs, Safety Needs, Social Needs, Esteem Needs, and Self-actualizing Needs. These all five have important roles in every single human life because they influences people’s life, and they are so vital. The first reason of why it does important, Maslow’s theory makes our life have a clear structure that need to be fulfilled or satisfy. Each step has to be met, so that ones life could be better and better, also increasing the quality of people. The next reason is people become motivated to do their life. They will enjoy everything they work on, because they have fulfilled their life with stages on the hierarchy, including the all five important stages. The final reason why it does crucial is Maslow’s hierarchy makes ones life meaningful. It happens because the person knows what needs they want to achieve and the purposes of their existence, to make their life better. As conclusion, the reasons why is Maslow’s Hierarchy important in human life are this hierarchy of needs make people have a clear structured life, people be more motivated to live their life, and last but not least it makes people’s life meaningful.
Tuesday, April 06, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)